Konsumsi BBM Jenis Gasoline di Kudus Raya Jelang Idul Fitri 2023 Meningkat Hingga 20 Persen

SENANGSENANG.ID - PT Pertamina (Persero) melalui Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 1444 H terus memantau keamanan dan ketersediaan stok BBM, LPG, dan Avtur di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hingga puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 19 April 2023 atau hari ini, stok BBM, LPG dan Avtur di kedua provinsi tersebut masih sangat aman.

Tak terkecuali di wilayah Kudus Raya, meliputi Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Blora dan Grobogan.

Baca Juga: Agar Tak Dipakai Mudik, Belasan Mobil Operasional Kecamatan Dikandangkan di Parkiran Setda Blora

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah telah membentuk Satgas RAFI yang sudah efektif bekerja sejak 1 April hingga 2 Mei 2023 mendatang.

Senior Supervisor Communication & Relations Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Marthia Mulia Asri mdengatakan, selama periode Satgas RAFI 2023, tren konsumsi BBM wilayah Jawa Tengah khususnya Kudus Raya mengalami peningkatan.

"BBM jenis Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) diprediksi naik hingga 20 persen bila dibandingkan rata-rata harian normal Januari-Februari 2023 dari 1.794 Kilo Liter (KL) menjadi 2.156 KL," ungkapnya.

Baca Juga: KPK Ungkap Ada Pihak yang Mencoba Menghalangi Proses Penyidikan Kasus Suap Wali Kota Bandung

Untuk BBM jenis Gasoil (Biosolar dan Dex Series) mengalami penurunan 1 persen dari normalnya 1.164 KL menjadi 1.148 KL.

Penurunan terjadi karena saat periode Idul Fitri ini kegiatan industri mengalami penurunan.

Sedangkan untuk LPG (PSO & Non-PSO), Pertamina menyiagakan penambahan stok hingga 5 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian atau setara dengan 200.086 tabung dari rata-rata normalnya yaitu 191.185 tabung.

Baca Juga: Padat Merayap, One Way Tol Jakarta Cikampek sampai GT Kalikangkung Tol Batang Semarang Kembali Diperpanjang

"Rata-rata harian normal tersebut diambil dari periode konsumsi di bulan Januari- Februari 2023," terangnya.

Untuk Avtur, Provinsi Jawa Tengah dan DIY mengalami kenaikan sebanyak 5,1 persen dari rata rata harian normal sebanyak 243 KL menjadi 256 KL.