Ditambahkan, Gubernur Jawa Tengah sudah memahami adanya kemacetan kota yang harus ditangani. Di antaranya dengan adanya pelayanan BRT Trans Jateng mulai dari koridor Semarang-Bawen sampai koridor ketujuh Solo-Sukoharjo-Wonogiri, sebagai bagian dari kewajiban di dalam RPJMD Provinsi Jateng, yaitu ada tujuh koridor BRT Trans Jateng dari 2018-2023 yang harus dipenuhi.
Baca Juga: Materi Khotbah Jumat 4 Agustus 2023: Ilmu Lebih Baik daripada Harta, Lancarkan Jalan Menuju Surga
“Ini adalah cara Pemprov Jateng menghadirkan layanan transportasi massal yang baik, nyaman, aman, biaya terjangkau, dan membuat masyarakat bisa memanfaatkannya, sesuai dengan jam pemberangkatan bus yang teratur,” beber Joko.
Dia berharap, masyarakat mau beralih ke angkutan umum. Sehingga warga tidak lagi naik kendaraan pribadi. Dampaknya, Jateng dengan kota besarnya akan tidak macet seperti kota lain.
“Jateng bisa jadi contoh bahwa kota di Jateng dilayani angkutan umum yang baik, tidak macet, banyak yang naik angkutan umum. Sehingga jumlah angka kecelakaan turun,” tandas Joko.**
Artikel Terkait
Pemprov Jateng Raih Opini WTP 12 Kali Berturut-turut, Ganjar: Pekerjaan Kita Harus Luar Biasa
Transformasi BPR Menjadi Bank Perekonomian Rakyat Diharapkan Makin Dongkrak Perekonomian di Jateng
Pemprov Jateng Dipilih Jadi Role Model Pengadaan Barang dan Jasa, Kepala LKPP Ungkap Alasannya
BRT Trans Jateng Koridor 5 Jurusan Kutoarjo-Borobudur Kini Diberangkatkan dari Terminal Tipe B Kutoarjo
Antisipasi El Nino, Pemprov Jateng Siapkan Cadangan Pangan Pemerintah dan Skema Pengendalian Harga
Siap Promosikan Jateng, Puluhan Rider Komunitas Motor Tenda Biru Touring Semarang-Lombok 'Tendbir Motor Run'