SENANGSENANG.ID - Semboyan Bhinneka Tungga Ika harus menjadi perekat persatuan dan kesatuan bagi NKRI, bukan sebaliknya.
Semboyan tersebut wajib menghilangkan berbagai permasalahan yang mengancam integritas bangsa seperti separatis dan rasa superioritas kelompok mayoritas terhadap minoritas.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan hal demikian dalam acara Jagongan Manuk Padha Muni XXXIV pada Minggu 20 Agustus 2023 di Limitless Cafe, Corongan Maguwoharjo Yogyakarta.
Event yang digelar alumni Kolese De Britto dan alumnus Seminari Mertoyudan ini, dalam rangka memperingati HUT ke-75 Kolese De Britto dan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
“Tidak boleh ada hal yang mengancam integritas lagi. Semua harus melebur dalam kebersamaan dan toleransi. Karena itu kita sering adakan dialog. Musyawarah dan mufakat menjadi kearifan lokal kita."
"Harapan saya justru mayoritas melindungi yang kecil bukan sebaliknya. Masalah seperti ini semestinya sudah tuntas,” tutur Sri Sultan pada acara yang bertema topik ‘Cakrawala Kebangsaan’ ini.
Baca Juga: Resep Ayam Lauk Bawang yang Yummy Banget, Alternatif buat yang Bosan Menu Ayam Cuma Gitu-Gitu Aja
Secara tegas Sri Sultan menekankan, dalam menghadapi konstelasi gerakan separatis, keputusan DIY menjadi bagian dari RI tidak dapat diganggu gugat.
Sebagai daerah yang menyandang predikat Kota Pelajar, Sri Sultan pun berharap, para pendatang dari luar daerah DIY dengan beragam latar belakang suku dan etnis dapat membawa manfaat dan menyesuaikan diri dengan baik dengan masyarakat sekitar.
Membangun dialog bersama, sehingga masing-masing pihak dapat hidup harmonis karena saling mengenal dan menghargai budaya satu sama lain.
Baca Juga: Resep Mie Nyemek Rumahan Praktis Berbahan Mie Instan, Rasanya Nggemesin Bikin Suami Ketagihan Bund
“Harapan saya pendatang itu juga membawa manfaat karena akan tumbuh dialog-dialog budaya, transformasi budaya, menjadi masyarakat yang inovatif dan kreatif."
"Saya juga berharap, suasana belajar bagi masyarakat pendatang dan sebagainya itu yang datang ke sini bisa menyesuaikan diri. Jangan hanya tinggal di asrama tapi juga bisa berdialog dengan masyarakat lokal khususnya dan masyarakat dari daerah lain,” terang Sri Sultan.
Artikel Terkait
Sri Sultan Apresiasi Agenda UKW Joglosemar yang Digagas Tiga PWI dan Semen Gresik
Gusti Prabu Kusumo Trenyuh dan Haru Melihat Lukisan Ayahanda Sri Sultan HB IX di Pameran 'Rindu Rajaku'
Momen Sri Sultan Hamengku Buwono X Sambut Yang Mulia Kaisar Jepang di Keraton Yogyakarta
Museum Kereta Keraton Jogja Rampung Direhab, Diresmikan Sri Sultan Kini Bernama Kagungan Dalem Wahanarata
Sri Sultan Sayangkan Penolakan Warga! TPA Piyungan Dibuka Terbatas, Sampah di Cangkringan Akan Dipindahkan
Gebyar Koperasi Istimewa 2023, Sri Sultan: Koperasi Harus Berubah Modern Tanpa Kehilangan Jatidirinya