Khususnya, dalam menyejahterakan masyarakat, menekan angka kemiskinan, menekan stunting dan angka pengangguran terbuka.
Menghadapi 2025, Nana Sudjana mengingatkan, berbagai tantangan masih akan dihadapi.
Pada awal tahun, cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi dengan puncaknya pada Februari 2025.
Berbagai antisipasi pun telah dilakukan untuk menghadapi kerawanan cuaca ekstrem tersebut.
“Saya minta masyarakat terus ikuti perkembangan dan waspada terkait potensi bencana alam, seperti banjir, longsor, rob, dan puting beliung, juga bencana hidrometeorologi,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, istighosah dan doa bersama tahun baru tersebut merupakan agenda rutin tahunan.
Perayaan pergantian tahun menjadi momentum untuk introspeksi diri, bersikap bijaksana, dan bersyukur.
“Tentu kita berdoa untuk tahun 2025 yang lebih baik lagi,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Tengah juga menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng secara simbolis, meliputi bantuan pendidikan untuk 100 anak di empat panti asuhan dengan total senilai Rp50 juta, bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk masyarakat tidak mampu di Kabupaten Rembang senilai Rp160 juta, dan 23 unit jamban senilai total Rp57,5 juta.
Selepas acara doa bersama, Pemprov Jateng juga menggelar acara bertajuk “Semarak Jawa Tengah 2025”, di Halaman Kantor Gubernur. Berbagai hiburan dihadirkan untuk masyarakat, termasuk pesta kembang api. **