Langkah itu menurutnya, dianggap perlu agar pembelajaran tetap berjalan di tengah keterbatasan.
Baca Juga: Jelang Liburan Sekolah, Tiket Pesawat Kelas Ekonomi Diskon 6 Persen! Berikut Jadwalnya
"Saat pandemi melanda, terjadi krisis pendidikan global. Kami melakukan pengadaan TIK, termasuk laptop, untuk memastikan siswa tetap bisa belajar," terangnya.
Mantan Bos platform Gojek itu menyebut lebih dari satu juta laptop, modem, dan proyektor disalurkan ke puluhan ribu sekolah dalam kurun empat tahun.
"Kemendikbudristek mengadakan 1,1 juta unit laptop beserta modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77.000 sekolah," jelas Nadiem.
3. Libatkan Kejaksaan Sejak Awal
Dalam kesempatan yang sama, Eks Mendikbudristek mengaku telah menggandeng Kejaksaan Agung sejak tahap awal.
Hal itu, lanjut Nadiem, untuk menghindari pelanggaran dalam proses pengadaan.
Baca Juga: Ribut-Ribut Soal Royalti, Charly Van Houten: Bebas Nyanyikan Lagu Saya Tak Perlu Bayar
"Kami melibatkan Jaksa Agung Muda Bidang Tata Usaha Negara (Jamdatun) agar proses pengadaan berjalan aman dan sesuai aturan," tuturnya.
Nadiem juga menyatakan proses pengadaan dilakukan melalui e-katalog LKPP demi transparansi dan akuntabilitas.
"Pengadaan dilakukan lewat sistem e-katalog untuk meminimalkan konflik kepentingan," terangnya.
4. Alasan Pengadaan Chromebook