SENANGSENANG.ID - Insiden jatuhnya pendaki wanita asal Brasil, Juliana Marins di jurang Gunung Rinjani membuat pemerintah akan melakukan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Melalui Kementerian Perhutahanan, SOP pendakian gunung termasuk sarana prasarana juga akan diperbaiki.
Menteri Perhutanan (Menhut) Raja Juli Antoni juga mengungkapkan bahwa akan dilakukan evaluasi terkait SOP pertolongan dan pencarian dari Basarnas.
Baca Juga: Soloraya Great Sale 2025 Mulai Digelar Besok, Targetkan Perputaran Ekonomi Rp10 Triliun
“Jadi dengan kejadian ini kami akan mengevaluasi secara total prosedur pengamanan, SOP,” ujar Menhut Raja Juli di kantor Basarnas, Jakarta Pusat pada Senin, 30 Juni 2025.
Signboard atau papan peringatan akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang rawan.
Selain itu, posko-posko juga akan dibuka dengan jarak lebih dekat dari satu sama lain.
Baca Juga: Soloraya Great Sale 2025 Mulai Digelar Besok, Targetkan Perputaran Ekonomi Rp10 Triliun
“Secara umum akan kita evaluasi ada yang mengatakan signboard mesti perlu disimpan di beberapa tempat, mesti ada posko-posko yang lebih dekat satu sama lain,” terangnya.
Dari sisi pendaki, Raja Juli menuturkan ada rencana untuk memberikan gelang dengan teknologi RFID yang diharapkan bisa mempercepat informasi kedaruratan.
“Ada ide RFID atau tadi istilahnya ELT yang dipasangkan di gelang, sehingga secara cepat apabila ada kondisi darurat dengan lebih baik,” terangnya.
Baca Juga: Nadin Amizah Dilamar Faishal Tanjung, Momen Penuh Cinta Dihadiri Vidi Aldiano dan Sheila Dara
Pemandu juga akan meningkatkan sertifikasi untuk bisa mendampingi pendaki dan memberikan peringkat mengenai gunung-gunung di Indonesia.
“Misalkan kalau belum pernah naik gunung A yang kedaruratannya lebih kecil, maka tidak boleh naik gunung B dan sebagainya,” tuturnya.**