SENANGSENANG.ID - Andre Wijanarko resmi didaulat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) untuk masa bakti 2025-2028.
Pengangkatan Andre sebagai Ketua IATMI ini menandai babak baru organisasi yang memiliki peran strategis dalam pengembangan energi nasional dan regenerasi profesional muda di sektor migas.
Sebagai Ketua IATMI periode 3 tahun mendatang, Andre siap menjawab tantangan khususnya dalam menghadapi masa transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Kementerian ESDM Gandeng Pertamina Jalankan Program LPG Satu Harga Mulai Tahun 2026
Andre, yang kini menjabat General Manager Zona Rokan di Pertamina Hulu Rokan (PHR), bukanlah sosok baru dalam industri hulu migas.
Dengan latar belakang teknis yang solid, Andre telah mengabdi lebih dari dua dekade di dunia perminyakan dan dikenal sebagai pemimpin lapangan yang andal serta pembina SDM yang konsisten.
Penetapannya sebagai Ketua IATMI mendapat sambutan hangat dari komunitas energi, kalangan akademik, hingga para pelaku industri yang melihat pentingnya peran profesional dalam era transisi energi saat ini.
Lulusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1997 ini memulai kariernya di VICO Indonesia selama 16 tahun sebelum bergabung dengan Pertamina.
Di PHR, Andre memegang berbagai posisi strategis, termasuk VP Resource Development, serta Senior Manager Eksplorasi, Eksploitasi, dan Subsurface Development & Planning Zona 9.
Kiprahnya di IATMI juga bukan hal baru, Andre menjabat sebagai Kepala Divisi IATMI Pusat periode 2022–2025, menjadikan dirinya figur yang memahami dinamika organisasi, teknis energi, dan kebutuhan peningkatan kapasitas profesional di tengah arus besar transisi global.
Dalam visi kepemimpinannya, Andre menekankan bahwa IATMI harus hadir sebagai kekuatan kolektif yang mendorong penguatan kapasitas anggotanya, serta memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Ia menyebut bahwa keberlanjutan industri migas tak hanya soal eksplorasi dan produksi, tetapi juga bagaimana sektor ini ikut membentuk arah kebijakan energi nasional secara inklusif.