news

Ungkapan Sri Mulyani Melihat Lukisan Bunga di Rumahnya Raib Dijarah: Cermin Rapuhnya Rasa Aman

Rabu, 3 September 2025 | 08:48 WIB
Menkeu RI, Sri Mulyani angkat bicara setelah rumah pribadinya dijarah oleh oknum demonstran. (Instagram.com/@smindrawati)

SENANGSENANG.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara setelah rumah pribadinya dijarah oleh oknum demo di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Peristiwa itu terjadi di tengah gelombang unjuk rasa terhadap sejumlah pejabat negara di kawasan DKI Jakarta.

Meski menjadi korban langsung, Sri Mulyani menekankan aksi anarki tidak boleh dibenarkan dalam bentuk apa pun.

Baca Juga: Digoyang Isu Bonus Musim Lalu, Persiku Kudus Tetap Optimis Menatap Masa Depan Pegadaian Championship 2025/2026

Ia meminta masyarakat untuk tidak mengikuti jejak oknum yang memanfaatkan situasi kerusuhan.

“Janganlah kita membiarkan amarah berubah menjadi tindakan merusak. Penjarahan tidak akan membawa kebaikan bagi siapa pun,” tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati pada Rabu, 3 September 2025.

Dalam unggahan tersebut, Sri Mulyani menuturkan momen ketika seorang pria terlihat membawa kabur barang dari rumahnya.

Baca Juga: Musisi Acil Bimbo Tutup Usia, Pelantun Lagu 'Sajadah Panjang' yang Pernah Warnai Belantika Musik Tanah Air di era 60-an

“Laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul lukisan bunga cat minyak di atas kanvas ukuran cukup besar. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya,” ungkap Sri Mulyani.

Ia menambahkan, lukisan yang dirampas oknum pendemo itu memiliki nilai emosional yang sangat dalam.

“Lukisan Bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah simbol perenungan diri dan kenangan keluarga. Bagi saya, nilainya tak bisa digantikan dengan uang,” jelas Sri Mulyani.

Baca Juga: Kesatuan Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia Sampaikan 3 Poin Penting Terkait Eskalasi Politik Nasional

Menkeu RI itu juga mengungkapkan, hilangnya lukisan tersebut mencerminkan rapuhnya rasa aman di masyarakat.

“Lukisan itu raib, seperti lenyapnya rasa aman, kepastian hukum, dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia,” ungkap Sri Mulyani.

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB