Baca Juga: Prabowo Pulihkan Nama Baik Dua Guru Luwu Utara: Prabowo: Guru Harus Dilindungi, Bukan Dikorbankan
“Anak-anak kita bukan hanya perlu diajarkan akademik, tetapi juga harus dibimbing dan dibina karakternya,” tegas Kenneth.
Ia menekankan pentingnya pendekatan humanis di sekolah, di mana guru berperan sebagai sahabat sekaligus panutan bagi murid.
Kenneth juga mendorong Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan siswa, termasuk kurikulum yang menanamkan nilai moral, empati sosial, dan tanggung jawab pribadi.
Baca Juga: Blibli Resmi Hadirkan The New Apple Shop di Central Park Jakarta
Polisi Pastikan Bukan Aksi Teror
Polda Metro Jaya menegaskan hingga kini tidak ada indikasi keterkaitan ledakan dengan jaringan terorisme.
Penyelidikan masih difokuskan pada pencocokan barang bukti dan analisis bahan peledak oleh tim Puslabfor Mabes Polri, dengan bantuan Densus 88 dan tim Gegana.
“Belum ada indikasi keterkaitan dengan jaringan pelaku teror, namun semua tetap didalami sesuai kewenangan masing-masing,” ujar Budi.
Baca Juga: Meriah! Panggung Kreativitas Anak di Bodon Art Performance Festival 2025
Selain itu, Polri bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menyiapkan tim trauma healing bagi para korban dan siswa terdampak.
“Tidak hanya fokus pada pemulihan medis, tetapi juga pemulihan psikis,” tambahnya.
Kasus ledakan SMAN 72 Jakarta kini menjadi alarm serius bagi dunia pendidikan, menegaskan bahwa pembinaan karakter dan dukungan psikologis bagi siswa sama pentingnya dengan pencapaian akademik.**