Bahkan ada desakan agar menteri yang tidak mampu menangani persoalan banjir dan kerusakan hutan mundur dari jabatannya.
Dengan pernyataan ini, Raja Juli Antoni berusaha meredakan keresahan publik sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam menindak praktik penebangan liar yang dituding memperparah dampak bencana.**