SENANGSENANG.ID — Duka mendalam masih menyelimuti Provinsi Aceh pasca banjir bandang dan longsor yang melanda sejak akhir November lalu.
Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Sabtu (6/12), pukul 11.00 WIB, jumlah korban jiwa mencapai 345 orang, sementara 174 orang dilaporkan hilang dan 3.500 lainnya terluka.
BNPB juga melaporkan kerusakan parah di 18 kabupaten terdampak, dengan 115.300 rumah rusak berat, serta kerusakan pada 704 fasilitas umum, 258 fasilitas pendidikan, dan 312 jembatan.
Baca Juga: Wuling New Alvez Tampil Segar di GJAW 2025, Siap Panaskan Persaingan Compact SUV
Gubernur: Korban Meninggal karena Kelaparan
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi pengungsi.
Ia menegaskan, sejumlah korban meninggal bukan semata akibat bencana, melainkan karena kelaparan akibat lambatnya distribusi logistik ke daerah terisolir.
“Kondisi pengungsi sangat membimbangkan, mereka meninggal bukan karena banjir tapi karena kelaparan,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Pedalaman Belum Tersentuh Bantuan
Mualem menuturkan, wilayah pedalaman seperti Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tengah, hingga Gayo Lues masih belum menerima bantuan logistik.
Baca Juga: Bayi Panda Pertama Lahir di Indonesia Jadi Sorotan Pertemuan Prabowo–MPR China
Ia menekankan agar distribusi tidak menumpuk di satu daerah saja, melainkan diarahkan ke wilayah yang benar-benar terisolir.
“Yang kami tahu mereka cukup banyak membutuhkan sembako, terutama di pedalaman yang belum terjamah,” terang Gubernur Mualem