news

Polemik Bantuan Pakaian di Aceh: Donasi Menumpuk, Banyak Tak Sesuai Kebutuhan

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:05 WIB
Banyak baju donasi yang menumpuk di pinggir jalanan di Aceh. (Instagram/berkahberbagi.id)

“Di kondisi saat ini, lebih cocok baju kaos dan celana biasa. Tamiang pascabanjir kalau panas, panasnya kebangetan sampai buat sunburn,” tulis pesan tersebut.

Baca Juga: Justin Barki Sumbangkan Bonus Emas SEA Games untuk Korban Banjir Sumut, Ini Profilnya

Meski demikian, warga tetap menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat.

Donasi Tak Layak Pakai

Masalah lain muncul ketika sejumlah pakaian yang dikirim ternyata dalam kondisi rusak.

Baca Juga: Prestasi Mahasiswa USD Meningkat Tajam, 546 Mahasiswa Terima Penghargaan

Akun Instagram @berkahbareng.id menegaskan bahwa donasi bukan berarti mengirim baju bekas sembarangan.

“Baju donasi bukan berarti baju robek, kusam, bau, bernoda, atau rusak. Itu bukan donasi, itu beban bagi penerima,” tulis keterangan dalam unggahan.

Warganet Ingatkan Etika Berdonasi

Baca Juga: Kumara Luncurkan Debut Single 'Dari Ketiadaan', Meramu Bunyi Hampa Jadi Identitas Musikal

Fenomena ini memicu diskusi luas di media sosial. Banyak warganet mengingatkan agar berdonasi pakaian tidak dijadikan alasan untuk mengosongkan lemari.

Mereka menekankan pentingnya menyesuaikan bantuan dengan kebutuhan nyata pengungsi, seperti kaos, celana, dan pakaian yang nyaman dipakai di cuaca panas.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa niat baik dalam berdonasi harus diiringi dengan kepedulian terhadap kebutuhan nyata korban bencana.

Baca Juga: Meeting Room Iwak Kalen Godean Jadi Primadona untuk Berbagai Acara

Bantuan yang tepat sasaran bukan hanya meringankan beban, tetapi juga menjaga martabat penerima di tengah situasi sulit.**

Halaman:

Tags

Terkini

Aksi Penutupan Aplikasi 'Mata Elang' Heboh di Medsos

Kamis, 18 Desember 2025 | 09:44 WIB