Fitur ini mengatur keluaran tenaga melalui Electronic Control Unit (ECU) yang membatasi sistem kerja kontrol traksi.
Berangkat dari filosofinya untuk memudahkan pengemudi melewati jalan yang berpotesi bahaya. Sebagai contoh mudah, jika kamu mengaktifkan mode Wet, kontrol traksi akan bekerja lebih banyak untuk mencegah ban kehilangan cengkraman.
Namun, berbeda jika Anda menyalakan mode Gravel. Sistem komputernya justru akan mengurangi kerja kontrol traksi, sehingga roda memiliki keleluasaan lebih untuk berputar, yang membantu mobil berjalan di atas kerikil dengan effortless.
Meski bantingan suspensi Mitsubishi XForce memang tergolong keras. Tapi, hal ini justru menjadi nilai tambah istimewanya.
Melewati beberapa susunan speedtrap, terasa cukup keras dan seperti tidak punya kompromi meskipun ketebalan joknya cukup meredam getaran dengan baik.
Namun hal itu berubah saat mobil digas di jalan tol dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Ternyata setup suspensi keras ini justru berbuah manis saat melewati ‘keritingnya’ permukaan jalan tol dari Semarang menuju Solo.
Baca Juga: Lestarikan Kekayaan Hayati, DPP Kota Jogja Identifikasi Tanaman Mangga Berusia Lebih dari 100 Tahun
Pengendalian mobil tetap terasa stabil saat menyentuh kecepatan di atas 100 km/jam.
Guncangan-guncangan kecil tidak lagi terlalu terasa, dan kakunya kaki-kaki ini efektif mengurangi body roll saat menikung meski ground clearancenya mencapai 222 mm.
Selain itu, kecekatan dan stabilnya manuver mobil ini juga didukung dengan rasio gir rack steering yang lebih rapat.
Sehingga lingkar kemudinya lebih akurat dan tetap menjaga radius putarnya agar tetap kecil.