Viral Keluhan Emak-Emak Soal Anggur Muscat yang Bikin Satu Keluarga Sakit Batuk, Ini 3 Negara ASEAN yang Pantau Peredarannya

photo author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:32 WIB
Anggur shine muscat di sebuah mini market. (X.com/@raynahasan)
Anggur shine muscat di sebuah mini market. (X.com/@raynahasan)

SENANGSENANG.ID - Viral curhatan emak-emak asal Malaysia di media sosial, tentang pengalaman keluarganya sakit batuk dan demam usai mengkonsumsi anggur shine muscat.

Wanita itu menjelaskan dirinya telah mencuci anggur muscat sebelum memakannya. Namun, keluarganya tetap mengalami sakit batuk dan demam.

"Adalah ini punca batuk dan deman bila makan anggur ini? Kita sudah selalu beli. Selalu perasan satu family (keluarga) jadi batuk-batuk lepas makan walau sudah cuci bersih," ujar seorang warganet dengan akun X @sarinizainal pada Selasa 29 Oktober 2024.

Baca Juga: Mengenal Tari Srimpi Lobong, Yasan Sri Sultan HB VIII yang Menceritakan Kisah Peperangan Dewi Srikandhi dan Suradewati

Curhatan ini viral dan menarik perhatian lebih dari satu juta pengguna, dan dibagikan ulang oleh 4,1 ribu pengguna di laman media sosial X.

Jaringan Peringatan Pestisida Thailand: Anggur Muscat Terkontaminasi Bahan Berbahaya

Berkaca dari kasus itu, membuat Kementerian Kesehatan Malaysia memantau ketat makanan impor anggur muscat yang dinilai mengandung residu bahan kimia berbahaya.

Baca Juga: Jawaban Jujur Siswa SMPN 6 Amarisi Saat Ditanya Menkomdigi YouTuber dan Influencer Favorit

Langkah Kemenkes Malaysia ini pun muncul usai Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) mengumumkan anggur muscat mengandung puluhan residu kimia berbahaya.

Seperti diketahui, Thailand melarang peredaran anggur shine muscat, sebab buah itu diklaim mengandung banyak bahan kimia berbahaya, salah satunya klorpirifos.

Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan) dan Yayasan Konsumen mengumumkan temuannya pada Jumat 25 Oktober 2024.

Baca Juga: Kemenko Pangan Alokasikan Rp139,4 Triliun untuk Swasembada Pangan di 2025

Organisasi perlindungan konsumen Thailand itu melakukan uji laboratorium terhadap 24 sampel buah anggur yang populer di Thailand mulai dari ritel, pedagang, dan pasar basah.

Uji laboratorium itu menemukan residu 14 bahan kimia berbahaya pada konsentrasi di atas batas aman 0,01 mg/kg.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X