Mengenal Tari Srimpi Lobong, Yasan Sri Sultan HB VIII yang Menceritakan Kisah Peperangan Dewi Srikandhi dan Suradewati

photo author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 09:21 WIB
Tari Srimpi Lobong karya Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921 – 1939). (kratonjogja.id)
Tari Srimpi Lobong karya Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921 – 1939). (kratonjogja.id)

SENANGSENANG.ID - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sarat akan kekayaan budaya adiluhung yang terus lestari. Salah satunya seni tari.

Dari banyaknya karya tari yang lahir dan lestari di Keraton Jogja, salah satunya adalah tari Srimpi Lobong yang merupakan Yasan (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921 – 1939).

Srimpi Lobong menukil kisah dari Serat Kandha Ringgit Purwo yang menceritakan peperangan antara Sang Dyah Dewi Srikandhi melawan patih Simbarmanyura Sang Dyah Dewi Suradewati.

Baca Juga: Jawaban Jujur Siswa SMPN 6 Amarisi Saat Ditanya Menkomdigi YouTuber dan Influencer Favorit

Tari ini memiliki kesamaan dengan Bedhaya Lobong yang juga merupakan Yasan Sri Sultan Hamengku Buwono VII (1877 – 1921), terkait cerita dan komposisi iringan.

Sang Dyah Cempalaarja atau Dewi Srikandhi digambarkan kuat perangainya dan lantang perkataannya. Sementara Dewi Suradewati berparas cantik serta sakti.

Kedua prajurit unggulan itu berhadapan di medan laga untuk beradu ketangkasan.

Srimpi Lobong menukil kisah dari Serat Kandha Ringgit Purwo yang menceritakan peperangan antara Sang Dyah Dewi Srikandhi melawan patih Simbarmanyura Sang Dyah Dewi Suradewati.
Srimpi Lobong menukil kisah dari Serat Kandha Ringgit Purwo yang menceritakan peperangan antara Sang Dyah Dewi Srikandhi melawan patih Simbarmanyura Sang Dyah Dewi Suradewati. (kratonjogja.id)

Dewi Srikandhi dan Dewi Suradewati sama-sama bersenjatakan jemparing (panah) dan duwung (keris). Tanpa keraguan keduanya mengumbar kekuatan masing-masing.

Diceritakan dalam sindhenan, Arjuna takjub dengan kesaktian keduanya. Lantas Arjuna memberi senjata pamungkas kepada sang istri, Srikandhi, untuk segera menuntaskan peperangan.

Dewi Srikandhi menang, sedangkan Dewi Suradewati kalah dalam pertempuran oleh senjata pamungkas, Ardadhedali dan Kiai Ardapusara. Kemudian Dewi Suradewati diperistri oleh Arjuna dan diboyong ke Madukara.

Baca Juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Tambah Daftar Menteri Era Jokowi yang Bermasalah

Dikutip dari kratonjogja.id, sejarah penciptaan Srimpi Lobong diceritakan dalam syair sindhenan mulai dari Bawa Swara Sekar Citramengeng hingga Ladrang Sri Kondur, yang menjadi salah satu ciri Srimpi Lobong.

Dalam naskah sindhenan B/S 16 (halaman 133-142) menyatakan srimpi ini dibuat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII setelah mendapatkan anugerah kehormatan dari Gubernur Belanda yang membawahi wilayah Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: kratonjogja.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X