Mengenal Tari Srimpi Lobong, Yasan Sri Sultan HB VIII yang Menceritakan Kisah Peperangan Dewi Srikandhi dan Suradewati

photo author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 09:21 WIB
Tari Srimpi Lobong karya Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921 – 1939). (kratonjogja.id)
Tari Srimpi Lobong karya Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921 – 1939). (kratonjogja.id)

Dalam adegan peperangan, penari tidak langsung bertanding, melainkan saling memamerkan kekuatan terlebih dahulu.

Pada awal pertandingan, properti yang dikenakan adalah jemparing dan kekuatan keduanya berimbang.

Selanjutnya mereka menggunakan duwung. Di sinilah Dewi Suradewati kalah dan takluk pada Dewi Srikandhi. Adegan perang tersebut diiringi oleh gendhing utama, yakni Gendhing Lobong.

Kostum Srimpi Lobong memiliki kesamaan dengan srimpi-srimpi lain.
Kostum Srimpi Lobong memiliki kesamaan dengan srimpi-srimpi lain. (kratonjogja.id)

Busana

Secara umum, kostum Srimpi Lobong memiliki kesamaan dengan srimpi-srimpi lain, yaitu baju rompi dan kain berpola seredan, dilengkapi hiasan jamang dan bulu-bulu di kepala.

Pada pementasan Uyon-Uyon Hadiluhung 28 Oktober 2024, keempat penari putri mengenakan busana gladhen (busana latihan) yakni semekan ubed-ubed motif kusuma berlatar putih yang dipadukan dengan embong berwarna kuning.

Untuk bawahan, para penari mengenakan nyamping dengan pola seredan dan motif Prabuanom.

Baca Juga: Soal Mobil Maung Buat Pejabat Negara, Begini Spek Garuda Limousine Milik Presiden Prabowo hingga Aturan Penggunaan Mobil Menteri

Keempat penari juga memakai sondher gendala giri berwarna biru tua, ditambah aksesori subang, cincin, serta teleseban praja cihna pada sanggul ukel tekuk.

Sedangkan paraga dhudhuk (pembawa senjata jemparing) mengenakan busana sabuk wala dengan nyamping motif Larasati berlatar hitam, dipadukan dengan lontong kuning dan sondher gendala giri biru tua yang senada dengan sondher para penari.

Para penari menggunakan dua properti sekaligus, yakni jemparing dan duwung yang dimainkan dalam adegan peperangan.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Sumber: kratonjogja.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X