Secara total, pengujian tersebut juga mendeteksi 50 residu bahan kimia, 22 di antaranya tidak diatur dalam hukum Thailand saat ini, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.
Baca Juga: Reza Rahadian Debut Sutradara Garap Film 'Pangku', Tayang di Bioskop Tahun Depan
Kemenkes Malaysia: Pantau Peredaran Anggur Muscat
Kemenkes Malaysia telah mengumumkan hasil penyelidikan residu kimia berbahaya yang diduga dari Anggur Muscat.
Hasilnya, sejauh ini anggur-anggur impor yang beredar di Malaysia itu mengandung residu kimia yang melebihi batas yang diizinkan, termasuk anggur muscat.
Temuan ini disampaikan Kemenkes Malaysia dalam sebuah pernyataan yang terbit pada Senin 28 Oktober 2024.
Baca Juga: Hipka Jepara Selenggarakan Talkshow dan Business Forum untuk Memperkuat UMKM
"Kemenkes prihatin terhadap kekhawatiran konsumen terkait masalah (anggur muscat). Untuk itu, kami akan terus memantau titik masuk dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan terjamin," tulis pernyataan Kemenkes Malaysia.
Selain itu, bagaimana dengan kebijakan terkait peredaran anggur muscat yang ada di Indonesia? Berikut ini ulasan selengkapnya:
Bapanas Indonesia: Anggur Muscat Aman Dikonsumsi
Badan Pangan Nasional (Bapanas) justru menyatakan buah mungil nan hijau itu aman dikonsumsi usai melakukan uji cepat (rapid test) terkait residu pestisida.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti mengatakan hasil rapid test itu dilakukan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP).
"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi," ujar Yusra kepada wartawan di Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Yusra juga mengungkap, sebelumnya Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan akan melakukan investigasi terkait pembatasan peredaran di negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.
Artikel Terkait
Viral Murid Menikahi Gurunya di Kaltim! Ciyeee, Dulu Panggil Guru Sekarang Manggilnya Sayang
Di Indonesia Boneka Labubu Dijual Mulai Rp147 Ribu hingga Rp40 Jutaan, Dimana Bisa Membelinya?
Riset Nielsen: Radio Menjadi Sumber Informasi Pemilu Setelah Televisi
Menilik Gaya 'Nebeng' Kaesang Naik Private Jet, 10 Orang Ini Justru Punya Jet Pribadi Sendiri yang Harganya Diluar Nurul
Sri Mulyani Luncurkan Buku No Limits: Reformasi dengan Hati, Kisah yang Jarang Diketahui Publik
Menyelami Kasus Meninggalnya Karyawan EY, Inilah Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja yang Berlebihan