Viral Keluhan Emak-Emak Soal Anggur Muscat yang Bikin Satu Keluarga Sakit Batuk, Ini 3 Negara ASEAN yang Pantau Peredarannya

photo author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:32 WIB
Anggur shine muscat di sebuah mini market. (X.com/@raynahasan)
Anggur shine muscat di sebuah mini market. (X.com/@raynahasan)

Secara total, pengujian tersebut juga mendeteksi 50 residu bahan kimia, 22 di antaranya tidak diatur dalam hukum Thailand saat ini, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

Baca Juga: Reza Rahadian Debut Sutradara Garap Film 'Pangku', Tayang di Bioskop Tahun Depan

Kemenkes Malaysia: Pantau Peredaran Anggur Muscat

Kemenkes Malaysia telah mengumumkan hasil penyelidikan residu kimia berbahaya yang diduga dari Anggur Muscat.

Hasilnya, sejauh ini anggur-anggur impor yang beredar di Malaysia itu mengandung residu kimia yang melebihi batas yang diizinkan, termasuk anggur muscat.

Temuan ini disampaikan Kemenkes Malaysia dalam sebuah pernyataan yang terbit pada Senin 28 Oktober 2024.

Baca Juga: Hipka Jepara Selenggarakan Talkshow dan Business Forum untuk Memperkuat UMKM  

"Kemenkes prihatin terhadap kekhawatiran konsumen terkait masalah (anggur muscat). Untuk itu, kami akan terus memantau titik masuk dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan terjamin," tulis pernyataan Kemenkes Malaysia.

Selain itu, bagaimana dengan kebijakan terkait peredaran anggur muscat yang ada di Indonesia? Berikut ini ulasan selengkapnya:

Bapanas Indonesia: Anggur Muscat Aman Dikonsumsi

Badan Pangan Nasional (Bapanas) justru menyatakan buah mungil nan hijau itu aman dikonsumsi usai melakukan uji cepat (rapid test) terkait residu pestisida.

Baca Juga: Tom Lembong Dibela Anies Baswedan Usai Jadi Tersangka Kasus Impor Gula Kemendag, Begini Reaksi Warganet

Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti mengatakan hasil rapid test itu dilakukan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP).

"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi," ujar Yusra kepada wartawan di Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Yusra juga mengungkap, sebelumnya Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan akan melakukan investigasi terkait pembatasan peredaran di negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X