Pilu Ayah usai Viral Demo Sendirian di RSUD Karawang, Ceritakan Kronologi Anaknya Meninggal di Awal Kelahiran

photo author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 17:20 WIB
Warga Jawa Barat, Edwin Septian yang viral demo seorang diri di RSUD Karawang. (YouTube.com/ KDM Channel)
Warga Jawa Barat, Edwin Septian yang viral demo seorang diri di RSUD Karawang. (YouTube.com/ KDM Channel)

SENANGSENANG.ID - Linimasa media sosial (medsos) tengah ramai menyoroti aksi warga yang melakukan demo seorang diri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Jawa Barat.

Aksi demo yang dilakukan warga Jabar bernama Edwin Septian itu diketahui lantaran merasa kecewa dengan pelayanan RSUD Karawang, usai sang anak meninggal dunia pada hari pertama kelahiran.

Terkini, Edwin menceritakan kronologi sang buah hatinya meninggal dunia setelah persalinan di RSUD Karawang, saat dirinya berbincang secara langsung dengan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Update Kontroversi Nikita Mirzani vs Reza Gladys, Kejati Ungkap Masih Periksa soal Tuduhan Pemerasan

"Jadi melahirkannya di situ? di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang," tutur Dedi kepada Edwin sebagaimana dilansir dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis 15 Mei 2025.

"Awalnya di Dewi Sri. Pertama ke Rumah Sakit Dewi Sri, pakai biaya, mahal. Akhirnya diperiksa di puskesmas," jawab Edwin.

Kemudian, Dedi menanyakan terkait usia kandungan istri Edwin saat melahirkan anak pertama mereka.

Baca Juga: Jumbo 10 Juta Penonton! Ryan Adriandhy Janji Bakal Cover Selalu Ada di Nadimu, Berikut Lirik Lagunya

"8 bulan, jadi ketahuannya di RSUD juga, ada ari-ari yang menutupi jalan lahir. Jadi memang pendarahan, bakal pasti lebih condong pendarahan, sehingga perlu ditindak," terang Edwin.

Edwin menuturkan, kala itu terjadi pendarahan pertama yang dialami sang istri, dan langsung dibawa ke RSUD Karawang.

"Di RSUD sekitar jam 1 malam ditindak. Kata dokter yang jaga bilang, ini kalau pendarahan lagi harus diterminasi, harus segera dilahirkan," terangnya.

Baca Juga: Selain Pendidikan Karakter di Barak TNI ala Dedi Mulyadi, Kini Siswa Jabar Dilarang Bawa HP ke Sekolah

Warga asal Karawang itu pun menceritakan kegelisahannya kala itu yang menunggu cukup lama agar istrinya segera mendapat penindakan dari rumah sakit.

"Ternyata sudah tiga dokter, dari mulai dokter yang malam, pagi-pagi, sama dokter yang jam 9. Semuanya merekomendasikan harus segera dilahirkan," kata Dedi usai mendengar penjelasan Edwin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X