Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, menjelaskan bahwa suara dentuman dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti petir, gempa, atau longsor. Namun, kondisi cuaca saat kejadian dinyatakan cerah berawan.
“Biasanya suara ledakan atau getaran bisa muncul dari awan konvektif akibat sambaran petir. Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” kata Fuad.
Baca Juga: Turun Tajam! Angka Kemiskinan di Sleman 6,71 Persen
Fuad menegaskan, hingga kini belum ditemukan aktivitas cuaca ekstrem atau fenomena meteorologis signifikan yang menjelaskan dentuman tersebut.
5. Fenomena Langka, BRIN dan BMKG Terus Lakukan Penelitian
BRIN dan BMKG masih mengumpulkan data tambahan untuk memastikan lokasi jatuhnya meteor secara akurat.
Baca Juga: Jadi Percontohan di Banyuwangi, Bappenas Puji Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukangkayu
Warga diimbau untuk tetap tenang dan melaporkan jika menemukan benda asing yang diduga sisa meteor di sekitar wilayah pantai utara Jawa.**
Artikel Terkait
Heboh Nelayan Tangkap 'Ikan Monster' Seberat 45 Kg di Sungai Mahakam
Viral Resto Mendadak Senyap usai Diduga Hindari Jeratan Royalti, Bikin Pengunjung Merasa Hidup di Zaman Dulu
Cerita Nelayan Cirebon Tak Sengaja Jaringnya Nyangkut Harta Karun Rp720 Miliar di Laut Jawa
Viral Motor Ujug-Ujug Nyangkut di Atas Beton Rumah Warga di Lampung Timur, Diduga Imbas Aksi Curanmor
Viral Wanita Dikawal Polisi saat Hendak Nonton Konser, Warganet Menduga Perempuan Simpanan Pejabat
Ini 18 Daftar Pekerjaan yang Bakal Punah karena AI dan Profesi yang Tak Tergantikan