Jangan Sembarangan Bikin Pasukan Bregodo Mirip Punya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Ada Unggah-ungguhnya

photo author
- Sabtu, 4 Maret 2023 | 21:01 WIB
Bincang Budaya Menggaungkan Kembali yang Punah digelar di Ndalem Yudonegaran, Sabtu 4 Maret 2023. (Foto: Agoes Jumianto)
Bincang Budaya Menggaungkan Kembali yang Punah digelar di Ndalem Yudonegaran, Sabtu 4 Maret 2023. (Foto: Agoes Jumianto)

SENANGSENANG.ID - Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa memang tak lepas dari keberadaan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejarah panjang mencatat bagaimana berdirinya Keraton Yogyakarta dan kemerdekaan Indonesia yang tak lepas dari sosok Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sri Sultan HB I.

Pangeran Mangkubumi jugalah yang kemudian melahirkan pasukan prajurit (keprajuritan) Kesultanan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ditakuti penjajah Belanda.

Baca Juga: Ramalan Bintang Cancer Minggu 5 Maret 2023 Menjadi Pusat Atraksi di Pertemuan Sosial yang Anda Hadiri Hari Ini

GBPH Yudhaningrat, Manggala Yudha atau kepala prajurit Keraton Yogyakarta mengungkap sejarah kelahiran prajurit keraton dalam dialog budaya yang diinisiasi Indonesiagaya.

Bincang Budaya 'Menggaungkan Kembali yang Punah' digelar di Ndalem Yudonegaran Jalan Ibu Ruswo Yogyakarta, Sabtu 4 Maret 2023 siang.

Diungkap Gusti Yudha, Keraton Yogyakarta membangun tata kota dengan kampung-kampung dimana batalyon atau regu prajurit keraton tinggal.

Baca Juga: Hadapi Disrupsi Informasi, Ganjar Ajak Insan Pers Jateng Berkolaborasi dengan Pegiat Medsos

Di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menurut Gusti Yudha ada Prajurit Bugis dan Daeng yang awalnya adalah para pedagang asal Bugis Sulawesi yang memutuskan menetap di wilayah Mataram.

Gusti Yudha menyebut, Keraton Yogyakarta memiliki 10 bregodo dengan rincian 8 bregodo dibawah kendali Keraton langsung dan 2 dibawah kendali Kepatihan (pemerintah).

"Bugis mengawal pemerintahan di Kepatihan dan Surokarso ditugaskan mengawal Putera Mahkota di Mangkubumen," terang Gusti Yudha.

Baca Juga: Harga Spesial Pre-Booking Masih Berlaku, Chery Mengadakan OMODA 5 Weekend Experience pada 4 dan 5 Maret 2023

Di era Sri Sultan Hamengku Buwono IX, prajurit keraton mengalami pergeseran fungsi karena desakan dari Belanda.

Memang menurut Gusti Yudha, para prajurit sudah diminta Sri Sultan HB I untuk mempelajari budaya adiluhung sejak awal berdirinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X