SENANGSENANG.ID - Kampung Batik Laweyan menjadi salah satu pusat batik yang tertua dan terkenal di Kota Solo setelah Kampung Batik Kauman.
Kampung itu memiliki luas area 24.83 hektare dan berpenduduk kira-kira 2500 orang, di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pedagang ataupun pembuat batik.
Seperti dilansir laman pariwisatasolo.surakarta.go.id, Kampung Batik Laweyan sudah menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19 ketika asosiasi pedagang pertama kalinya dibentuk yaitu Sarikat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada 1912.
Baca Juga: Penggunaan Wolbachia untuk Tekan Demam Berdarah Dipastikan Aman, Berikut Penjelasan para Ahli
Hingga sekarang, 250 motif batik khas Kampung Batik Laweyan sudah dipatenkan.
Berbeda dengan Batik Kauman yang cenderung berwarna gelap dan motif klasik, Batik Laweyan lebih menawarkan batik warna lebih terang.
Selain memiliki sejarah sebagai kota batik tertua, gaya arsitektur kampung batik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Dinding tinggi dan gang-gang sempit menjadi karakter khas kampung batik ini.
Baca Juga: UMKM Solo Optimistis Raup Cuan di Semifinal dan Final Piala Dunia U-17 2023
Bangunan rumah pedagang batik Laweyan banyak dipengaruhi oleh arsitektur Jawa, Eropa, Cina dan Islam.
Bangunan mewah itu menjadi ciri kejayaan saudagar batik asli pribumi Laweyan pada masa itu dan dikenal dengan sebutan “Gal Gendhu”.
Tak hanya berjualan batik, Kampung Batik Laweyan juga menawarkan paket wisata workshop membuat batik.
Baca Juga: Jelang Semifinal Piala Dunia U-17, Okupansi Hotel di Solo Meningkat 80 Persen
Terdapat puluhan lokasi penjualan baju batik di Kampung Laweyan.
Artikel Terkait
Perajin Batik di Magelang Didorong Berinovasi Kreatif agar Bisa Bersaing, 50 Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan
Heboh dan Meriah! Peringati Hari Batik Nasional, Siswa SMPN 2 Bantul Gelar Fashion Show
Dua Batik Tulis Lasem Ikut Dipajang di Museum Batik Indonesia yang Diresmikan Mendikbudristek Nadiem Makarim
Batik Pati Fashion Street, Upaya Pemkab Kenalkan Batik kepada Generasi Milenial
Jogja International Batik Biennale 2023, Sebanyak 15 Negara Ikuti Jogja Membatik Dunia
Kenalkan Jin dan Batik Asli Kendal, Pantai Ngebum pun Dimanfaatkan untuk Fashion Show