WKRI Magelang Napak Tilas Maria Sulastri, dari Makam Kerkof Muntilan ke Tarumartani Jogja

photo author
- Selasa, 2 April 2024 | 21:12 WIB
WKRI dalam rangkaian napak tilas mengunjungi PT Tarumartani di Yogyakarta, Selasa 2 April 2024. (Foto: Istimewa)
WKRI dalam rangkaian napak tilas mengunjungi PT Tarumartani di Yogyakarta, Selasa 2 April 2024. (Foto: Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Sebanyak 35 Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPC Kabupaten Magelang mengikuti napak tilas Pendiri WKRI Maria Sulastri, Selasa 2 April 2024.

Kegiatan napak tilas diselenggarakan sebagai bagian dari Peringatan 100 Tahun WKRI.

Kegiatan dimulai dengan ziarah ke Makam Kerkof Muntilan, lalu dilanjutkan dengan kunjungan ke pabrik rokok cerutu Tarumartani Yogyakarta, tempat pendiri WKRI memperjuangkan upah buruh perempuan.

Ketua panitia Emelia Ratri menyatakan bahwa kegiatan ini bertema Lahir Kembali Semakin Berarti, dengan tujuan untuk memahami sejarah dan latar belakang WKRI.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Platinum Cineplex Artos Mall Magelang Selasa 2 April 2024, Exhuma Masih Menghipnotis Penonton

Di samping itu, napak tilas ini juga diharapkan dapat menginspirasi anggota WKRI bahwa mewujudkan iman memerlukan perjuangan, serta meningkatkan peran organisasi perempuan Katolik dalam masyarakat.

“Kegiatan napak tilas ini diikuti perwakilan ranting WKRI se-Kabupaten Magelang. Di Magelang ada 12 ranting WKRI,” tutur Emelia didampingi Ketua WKRI DPC Magelang Agata Sri Sumarti.

Selain ke Kerkof Muntilan, ziarah dilanjutkan ke Makam Celeban Yogyakarta, tempat dimakamkannya penasihat WKRI pertama Romo Fransiskus Strater SJ dan Romo Harjosoewanda SJ.

Baca Juga: Ramalan Bintang Aries Rabu 3 April 2024 Cobalah Lebih Tertarik pada Segala Sesuatu yang Terjadi di Sekitarnya

Kunjungan dilanjutkan ke PT Tarumartani, dimana dulu Pendiri WKRI memperjuangkan upah buruh perempuan, khususnya di pabrik rokok cerutu tersebut.

Ketua bidang organisasi Alexandra Hersi Krisnawati mengutarakan dulu jaman Belanda memperlakukan kaum buruh perempuan di Indonesia, secara tidak manusiawi.

Dan kemudian pendiri WKRI Sulastri yang saat organisasi perempuan Katolik ini masih bernama Pusara Wanita Katolik, berhasil menaikkan derajat kesejahteraan upah kaum buruh perempuan, termasuk di pabrik rokok cerutu Tarumartani ini.

Baca Juga: Lolos Uji Cepat, Jajanan di Alun-Alun Wonosobo Aman dari Kandungan Bahan Berbahaya dan Aman Dikonsumsi

“Kami melakukan napak tilas ini untuk mengetahui latarbelakang WKRI itu seperti apa. Saat ini sudah 100 tahun, kalau kami tidak tahu sejarahnya, apa gunanya kami berorganiasi di WKRI,” ujar Hersi, dalam rilis diterima Senangsenang, Selasa 2 April 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X