Marilah kita selalu bersyukur apapun kenikmatan yang diberikan Allah pada kita karena dengan syukur itu Allah akan menambahkan dengan kenikmatan yang lain (Surat Ibrahim ayat 7).
Salawat dan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Kemudian selaku khatib saya mewasiatkan untuk selalu menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita, karena takwa merupakan pangkat yang paling mulia dihadapan Allah (Surat Al Hujurat ayat 13).
Baca Juga: Wujudkan Ihsan di Dalam Kehidupan, Tak Hanya dengan Allah tetapi Juga dengan Sesama Manusia
Jemaah rohimakumullah
Jalan kehidupan kadang naik kadang turun, orang Jawa bilang 'Cokro Manggilingan', orang beriman dituntunkan untuk bisa menikmatinya.
Jika ingin menikmati kehidupan dengan indah hendaklah hiasi dengan kebajikan.
Ibnu Rusyd memberi nasehat, "Tidak ada yang indah di dunia ini kecuali kebajikan."
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kebajikan adalah kebaikan, perbuatan baik, jasa, sesuatu yang mendatangkan untung, dan sebagainya.
Kebajikan dalam Islam disebut dengan Al Birru adalah perbuatan baik yang dilakukan dalam berhubungan dengan orang lain, sebagai wujud ketaatan kepada Allah, baik secara lahir maupun batin.
Baca Juga: Tiga Dalang Muda Tampil Memukau di Pagelaran Wayang Kulit Semarakkan Hari Jadi Kudus ke-475
Beberapa prinsip kebajikan sebagai berikut:
Pertama: Kebajikan dilandasi ketakwaan.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 189.
وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 16 Agustus 2024: Mensyukuri Kemerdekaan, Perbuatlah Sesuatu yang Bermanfaat
Materi Khotbah Jumat 23 Agustus 2024: Manusia Diberi Akal dan Kemampuan untuk Menjemput Rezeki
Materi Khotbah Jumat 30 Agustus 2024: Ilmu Menjadi Modal Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat
Materi Khotbah Jumat 6 September 2024: Hidup Bermakna bagi Diri Sendiri dan Bermanfaat bagi Orang lain
Materi Khotbah Jumat 13 September 2024: Jika Benar-Benar Mencintai Allah, Maka Ikuti Ajaran Nabi Muhammad SAW