Polident Luncurkan Program BalikinSenyum hingga Program Gigi Tiruan Gratis, Intip Sejumlah Manfaat bagi Masyarakat Indonesia

photo author
- Kamis, 14 November 2024 | 16:01 WIB
Kampanye BalikinSenyum dan POLINA diluncurkan Polident di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Kamis 14 November 2024. (Foto: Agoes Jumianto)
Kampanye BalikinSenyum dan POLINA diluncurkan Polident di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Kamis 14 November 2024. (Foto: Agoes Jumianto)

SENANGSENANG.ID - Polident, merek perawatan gigi tiruan dari perusahaan kesehatan konsumen Haleon, resmi meluncurkan kampanye #BalikinSenyum, Kamis 14 November 2024.

Peluncuran ditandai dengan dengan dua inisiatif utama: POLINA, consumer chat berbasis AI pertama di Indonesia yang memberikan panduan perawatan gigi palsu secara gratis melalui WhatsApp, dan program penyediaan gigi tiruan gratis bagi mereka yang membutuhkan.

Kampanye ini bertujuan untuk memperluas akses perawatan gigi tiruan kepada masyarakat yang membutuhkan di Indonesia, dimulai dari DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan rencana ekspansi ke daerah lain.

Baca Juga: Ngayogjazz 2024 Digelar Besok di Kalimundu Gadingharjo Sanden Bantul, Usung Tagline 'Ngejazz Tanpa Ngasorake'

Dhanica Mae Tiu, General Manager Haleon Indonesia, menyatakan, kampanye ini adalah langkah konkret Haleon dan Polident untuk membawa dampak positif bagi komunitas. Ini sejalan dengan misi Haleon untuk menghadirkan kesehatan sehari-hari yang lebih baik.

"Melalui POLINA yang mempermudah akses ke informasi perawatan gigi palsu, penyediaan gigi tiruan gratis, serta dukungan dari mitra-mitra terpercaya kami harap program ini benar-benar #BalikinSenyum dan memastikan kita tidak melewatkan kebahagiaan terkecil sekali pun dalam hidup,” bebernya dalam acara peluncuran dan temu media di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Kamis 14 November 2024.

Berbeda dari pandangan umum, kehilangan gigi tidak hanya dialami oleh kelompok lanjut usia (lansia), melainkan juga terjadi pada kelompok usia produktif.

Baca Juga: Anak Kelas 4 SD Bakal Belajar Coding? Mendikdasmen Ungkap 3 Pendekatan Baru Ini Demi Ubah Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, sekitar 18% kehilangan gigi pada rentang usia 35-44 tahun, 26,4% terjadi pada rentang usia 45-54, 37,2% terjadi pada rentang usia 55-64, dan sebanyak 46,5% terjadi pada individu berusia 65 tahun ke atas.

Maka dari itu, Polident melihat pentingnya menanggapi masalah ini, mulai dari Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu daerah dengan permasalahan gigi dan mulut lebih tinggi dari rata-rata Indonesia, yakni sebanyak 56,9%.

Jika dirasa perlu, dokter gigi umumnya menganjurkan pasien untuk mendapatkan gigi tiruan maupun implan gigi. Sayangnya, hanya 3,1% orang Indonesia yang mengakses gigi tiruan, dan angkanya jauh lebih sedikit lagi bagi gigi implan.

Baca Juga: Pengikut di Medsos Auto Nambah! Kevin Diks Ungkap Perasaan Bangganya Usai Jalani Latihan Perdana Bareng Skuad STY

Kesadaran akan pentingnya memakai gigi tiruan yang rendah hingga kendala biaya menjadi salah dua alasan dari rendahnya adopsi gigi palsu.

Pembuatan gigi tiruan dapat memakan biaya sekitar Rp200.000 hingga Rp500.000 per gigi — membuatnya tidak terjangkau bagi sebagian orang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X