"Kami berharap ke depan kebun klengkeng ini menjadi obyek wisata, BUMKal sebagai alat untuk usaha pemerintah Margorejo, semaksimal mungkin memanfaatkan SDA dan SDM yang tersedia,"tutur Heri.
Baca Juga: Bisa Dicontoh Daerah Lain, Anggaran Perjalanan Dinas Disulap Jadi Jalan untuk Masyarakat
Selain itu, keberadaan usaha ini juga menjadi induk dalam pemasaran hasil budidaya. Pemkal telah menyerahkan bibit kepada tiap kepala keluarga dan kelompok di padukuhan.
"Nanti juga akan dikelola pula dalam hal pemasaran," imbuhnya.
Sementara itu, Carik Margorejo Ariyanto Wibowo SH berharap keberadaan agribisnis ini mampu mendorong pemberdayaan dan nilai positif untuk ketahanan pangan dan finansial Pemkal.
"Dari BUMKal benar-benar sebagai penopang PAD kalurahan dan juga bisa sebagai ikon margorejo melalui Klengkeng Semar, sehingga benar-benar mandiri dan mampu mendongkrak perekonomian warga serta mengurangi kemiskinan," timpal Ariyanto. **
Artikel Terkait
Jangan Dibuang Bund! Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang, Begini Cara Penukarannya
Ciptakan Lingkungan Sehat Berkelanjutan, PLN EPI Dukung Penghijauan dan Pendidikan Anak di Menteng Dalam
Mengenal dan Mencintai Tanaman Endemik di Hutan Lindung Kaliurang, Ini yang Dilakukan KPKC Gereja Santa Maria Assumpta Gamping
PLN EPI Dorong Kreativitas Lokal dan Pelestarian Lingkungan Lewat Pelatihan Batik Ecoprint di Gunungkidul
Usung Tema Manggala Gati Wiwaraning Rat, Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-213 Tahun 2025 Diwarnai Banyak Acara
Adira Finance Kembali Fasilitasi Mudik Gratis untuk 500 Peserta Lewat Program Kurma 2025, Berikut Jadwal Keberangkatan dan Rutenya