Kedua naskah ini menurut Enjang, merupakan koleksi eksklusif yang belum ditemukan salinannya di tempat lain.
Baca Juga: Lampu Bi-LED Mobil Jadi Tren Modifikasi, Pengendara Lain Mengeluh Silau di Jalan Raya
Piwulang Jayeng Irawan merupakan ajaran bagi putra dan putri Kangjeng Gusti Paku Alam II setelah Jayeng Irawan mendapat tugas langsung untuk membimbing putra putri Dalem.
Dalam ajaran tersebut dijelaskan bahwa seseorang sebaiknya memiliki perilaku selaras dengan norma etika dan moral sebagai syarat untuk menjadi pribadi yang utama.
"Dalam ajaran ini juga menegaskan pentingnya memiliki dasar spiritual yang kuat sebagai jalan menuju keselamatan hidup," tambah Enjang.
Sementara itu Budayawan Pakualanan K.P.H. Kusumoparastho menyebutkan bahwa Piwulang Jayeng Irawan ini sedang dalam proses pengajuan sebagai warisan budaya tak benda.
Sehingga sejauh mana ajaran ini dapat terus di diamalkan dalam kehidupan masyarakat luas.
"Dalam dialog budaya ini salah satu upaya mengenalkan ajaran atau piwulang Jayeng Irawan dan ternyata animo masyarakat sangat antusias," pungkas Kangjeng Kusumo, sapaan akrab Penghageng Bebadan Pambudidaya Kadipaten Pakualaman.**
- Liputan: Teguh Priyono
Artikel Terkait
Mediapreneur Talks Promedia 2025 Siap Digelar di Banten: Seminar Bisnis untuk Jurnalis hingga Pengusaha Media
Sambut Pergantian Tahun 1447 Hijriyah Kadipaten Pakualanan Adakan Pagelaran Wayang Kulit dan Lampah Ratri
Memimpin dengan Hati Merangkul Inovasi, Bincang-Bincang Enam Mata dan GM Hotel-Kuliner Yogyakarta tentang Gen Z
Kreativitas UMKM Kudus Bersinar di Jateng Fair 2025, Sepatu Ecoprint Jadi Magnet Pengunjung
Dialog Karya Kelompok Pendamping Rohani LP dan Rutan Narkoba: Kamulah yang Melawat Aku
Bupati Kulonprogo Memandang Penting Sosialisasi Sejarah dan Nilai-Nilai Kepakualaman, Menyambung Kembali Sejarah Bangsa