Memimpin dengan Hati Merangkul Inovasi, Bincang-Bincang Enam Mata dan GM Hotel-Kuliner Yogyakarta tentang Gen Z

photo author
- Senin, 7 Juli 2025 | 09:34 WIB
Bincang-bincang interaktif GM (general manajer) hotel dan kuliner di Yogyakarta, Jumat 4 Juli 2025. (Istimewa)
Bincang-bincang interaktif GM (general manajer) hotel dan kuliner di Yogyakarta, Jumat 4 Juli 2025. (Istimewa)

SENANGSENANG.ID - Industri perhotelan dan kuliner sedang berada dalam situasi yang menarik. Kalangan muda yang disebut gen z sudah banyak mewarnai industri ini.

Ada tegangan dengan generasi sebelumnya bagaimana menanamkan pemahaman tentang hospitalitas kepada generasi yang sejak lahir sudah natural bersama teknologi digital ini.

Bagaimana menyikapinya? Apa potensi besar gen z yang bisa dioptimalkan?

Baca Juga: MilkLife Archery Challenge Junior 2025: Empat Tahun Berjaya, Jateng Kokoh sebagai Kekuatan Panahan Indonesia

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Enam Mata Co&Solutions menyelenggarakan bincang-bincang interaktif dengan para GM (general manajer) hotel dan kuliner di Yogyakarta, Jumat 4 Juli 2025.

Perbincangan bertopik “Lead with Heart, Embrace Innovation” (Memimpin dengan Hati, Merangkul Inovasi) menghadirkan tiga pemantik diskusi: Yohanes Sulistiyono Hadi, Nikolas Katuuk, dan Jimmy Situmeang. Serta AA Kunto A sebagai moderator.

Direktur Enam Mata Co&Solutions, Suraika Pradita menyampaikan, acara bincang-bincang ini selain merupakan peluncuran Enam Mata sebagai lembaga learning & development, juga dihadirkan sebagai ruang membangun kebersamaan di kalangan pemimpin-pemimpin perhotelan dan industri kuliner lokal (non-chain).

Baca Juga: Heboh Dosen Wanita Dilaporkan Suaminya karena Dugaan Selingkuh, Klaim Temukan Bukti Foto dan Video Dewasa di HP sang Istri

Forum ini diinisiasi untuk bersama-sama menaikkan kapasitas pribadi dan profesional sehingga merek-merek lokal bisa sampai pada kualifikasi standar industri hospitalitas modern.

Yohanes Sulistiyono Hadi, seorang eksekutif di industri perhotelan yang sekaligus executive trainer Enam Mata, membuka perbincangan dengan menghadirkan seorang gen z, Leo Adrian, untuk bercerita tentang apa yang ada dalam pikiran dan kebiasaan generasi ini.

Mahasiswa teknologi kedirgantaraan yang meminati industri hospitalitas ini mengisahkan bagaimana, “Kami menginginkan kerja itu nyaman tanpa tekanan.”

Baca Juga: Kunjungi Jokowi, Luhut Doakan Kesembuhan dan Singgung Jasa Pemimpin Terdahulu

Katanya, ketika generasi ini diberi pekerjaan, setelah batas waktu penyelesaian disepakati, berilah kebebasan pada mereka untuk menyelesaikannya. Jangan sedikit-sedikit direcoki dengan pertanyaan, “Sudah selesai?”

Menanggapi tuturan tersebut, Yohanes berbagi pengalaman bagaimana ia bekerja bersama gen z. Katanya, setiap generasi itu unik. Tak hanya gen z.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X