Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon Babar Karawitan dan Macapat Cengkok Pakualaman

photo author
- Minggu, 21 September 2025 | 10:42 WIB
Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon Kadipaten Pakualaman edisi, Jumat 19 September 2025. (Foto: Teguh Priyono)
Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon Kadipaten Pakualaman edisi, Jumat 19 September 2025. (Foto: Teguh Priyono)

"Upaya ini menjadi cara untuk mencari cengkok macapat dari masyarakat sehingga nantinya dapat menambah warna gaya macapat di Pakualaman," tutur pemilik nama asli Hayu Avang Darnawan, S.Pd., M.A.

Baca Juga: Telusur Ucapan Viral Anggota DPRD Gorontalo soal Uang Negara, Disebut Disebar Teman Wanita hingga Klarifikasi

Sementara itu K.M.T. Widyadipura banyak mengupas kekayaan karawitan yang ada di Pakualaman.

Menurut pemilik nama lahir Agus Suseno ini, dalam karawitan di Kadipaten Pakualaman ada beberapa Karawitan sesuai dengan penggunaannya, antara lain Karawitan Pakurmatan seperti Kiai Rinding dimainkan hanya pada saat penobatan raja, Gamelan Sekaten Alit, Kyai Kombang Tawan dan Nyi Madu Sedana dimainkan pada upacara Gerebeg Maulid, Syawal dan Besar.

Sedangkan menurut jenis gendingnya, Gending Pakurmatan untuk Wilujengan atau atur sesaji di Sewatama menggunakan Gending Monggang, Kodhok Ngoreg dan Carabalen dhawah Ketawang Pisan Bali.

Baca Juga: Rekam Jejak Dony Oskaria yang Jadi Plt Menteri BUMN, Terungkap Punya Kekayaan Rp33,5 Miliar

"Untuk Miyos Kanjeng Gusti ditabuh Ketawang Puspawarna. Miyos Garwa Dalem menggunakan Ketawang Sri Kascaryan. Sedangkan Lancaran Udan Mas untuk mengiringi Jengkar Dalem. Pada setiap memperingati wiyosan Dalem dengan Ladrang Sri Dirgayuswa," urainya.

Selain karawitan pakurmatan menurut Widyadipura ada juga karawitan Uyon-uyon, menggunakan Gamelan Kyai Pangrawit Sari dan Kyai Talaga Muncar serta Kyai Jurung Manis.

Ada juga Karawitan Beksan atau Tari, seperti Langen Kusumo untuk lampahan Banjaran Sari (masa P A VIII), Wireng, Pethilan, Srimpi, Bedhaya, Sendratari, Tarian Lepas dan Golek.

Baca Juga: Mediapreneur Talks Promedia 2025 di Surabaya, Seminar Bisnis yang Terbuka untuk Jurnalis hingga Pengusaha Media

"Sajian Gendhing di Kadipaten Pakualaman ada yang berkibkat pada garap karawitan Yogyakarta dan garap karawitan Surakarta. Namun dalam perkembangannya Pakualaman memiliki corak garap tersendiri dengan mengambil dua garap karawitan yang ada sebelumnya," ungkap Widyadipuro.

Dijelaskan juga untuk menggarap karawitan yang utuh harus memiliki kemampuan Adu Rasa, Jaga Rasa, Angon Rasa dan Angon Ulat.**

Liputan: Teguh Priyono

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X