Waktu adalah nikmat Allah Subhaanahu Wa Ta'aala yang sangat mahal harganya, namun sayang banyak orang yang kurang menghargai dan menggunakan untuk kemanfaatan bagi diri dan orang lain.
Baca Juga: Dasari Amalan dengan Keikhlasan dalam Hati, Niatkan Ibadah Hanya kepada Allah Semata
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa sallam bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Ni'mataani maghbuunun fiihimaa katsiirum minan naas, ash-shihhah wal faroogh.
"Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang," HR Bukhari No. 6412.
Manusia dibagi menjadi empat macam dalam memahami dan menggunakan waktu yang ada.
Pertama: Memahami pentingnya waktu dan mengetahui cara memanfaatkannya.
Waktunya diisi dengan perbuatan yang penuh manfaat bagi dirinya dan orang lain, untuk kepentingan dunia dan akhiratnya.
Kedua: Memahami pentingnya waktu, tetapi tidak mengetahui cara memberikan nilai manfaat pada waktunya.
Manusia tipe seperti ini harus banyak belajar dan bergaul dengan orang saleh, niscaya waktunya akan lebih bermanfaat
Ketiga: Memahami arti pentingnya waktu, tetapi malas.
Manusia tipe seperti ini harus menempa diri dan berani memulai untuk suatu kebaikan, melaksanakan kebaikan terasa berat di awal proses, namun jika sudah terbiasa akan menjadi mudah dan bisa dirasakan kenikmatannya.
Baca Juga: Rokok Jadi Polemik Masalah Ekonomi dan Kesehatan, Purbaya Pilih Beri Tantangan Begini
Artikel Terkait
Materi Khotbah Jumat 22 Agustus 2025: Menyiapkan Kehidupan Akhirat yang Abadi, Syarat Utama adalah Sabar
Materi Khotbah Jumat 29 Agustus 2025: Banyak Orang Salah Dalam Menyikapi Kenikmatan yang Diberikan Allah.
Materi Khotbah Jumat 5 September 2025: Meneladani Akhlak Rasulullah, Bukti Kecintaan Manusia kepada Allah SWT
Materi Khotbah Jumat 12 September 2025: Manusia Paling Tinggi Derajatnya karena Menerima Amanah Allah
Materi Khotbah Jumat 19 September 2025: Orang Beriman Sangat Mencintai Allah, Kala Senang maupun Susah