Ketua DPW PNIB DIY, Supriandhono Tjitrosenjoyo, menuturkan kirab ini sekaligus menjadi peringatan Hari Toleransi Dunia yang jatuh setiap 16 November.
“Tujuan utama kirab ini adalah memperkuat semangat nasionalisme dan meningkatkan sikap saling toleransi.
Indonesia adalah negara besar dengan keanekaragaman luar biasa. Toleransi adalah kunci agar kita tetap bersatu,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang melibatkan lebih banyak unsur masyarakat.
Baca Juga: Polisi Gerebek Gudang BBM Subsidi di Bangka Belitung: 5 Orang Diamankan, 42 Ton Berhasil Disita
Antusiasme Warga
Antusiasme warga terlihat jelas sepanjang jalur kirab. Siti Nurhayati, warga Wirobrajan, mengaku bangga dengan acara tersebut.
“Kirab seperti ini membuat saya bangga sebagai warga Yogya. Melihat berbagai budaya tampil membuat saya ingat bahwa kita berbeda-beda tapi tetap satu. Semoga acara seperti ini sering diadakan,” ujarnya.
Baca Juga: Putra/Daniel Raih Gelar Juara Ganda Putra wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025
Simbol Kebersamaan
Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara bukan sekadar pertunjukan budaya, melainkan simbol kebersamaan.
Di tengah keberagaman, masyarakat Yogyakarta menunjukkan semangat persatuan yang menjadi fondasi bangsa.**
Artikel Terkait
Meriahnya Kirab Budaya Grebeg Sudiro 2023, Ribuan Warga Tumplek Blek di Pasar Gede Solo Sambut Imlek
Potret Meriah Pawai Alegoris 2023 Harmony of Kotagede, Angkat Narasi Sejarah Nama Kampung di Kotagede
Kirab Budaya HUT Kabupaten Semarang Meriah, Pusaka Keris dan Tombak Ikut Diarak
Pawai Alegoris 2024 'Harmony in Old Mataram' Digelar di Kotagede Jogja, Ini Cerita Suksesnya
Semarak Milad Muhammadiyah ke-112: PDM Bantul Gelar Karnaval Libatkan 6.000 Peserta, Catat Tanggalnya
Kirab Budaya Mapag Wulan Siyam, Upaya Pakasa Lestarikan Budaya Jawa dan Sambut Bulan Suci Ramadan