إِنَّ اللهَ تعالى لَا ينظرُ إلى صُوَرِكُمْ وَأمْوالِكُمْ ، ولكنْ ينظرُ إلى قلوبِكم وأعمالِكم
"Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan hartamu, tetapi Dia hanya melihat hati dan amalmu," (HR Muslim).
Baca Juga: Dorong Kebangkitan Ekonomi Indonesia, UMKM Unggulan Pertamina Hadir di ICRAFT 2023
Rasulullah SAW mengibaratkan amal yang dilandasi dengan ikhlas dalam hati seperti bejana.
Sabda Rasulullah:
إنَّما الأعمالُ كالوِعاءِ. إذا طابَ أسفلُهُ طابَ أعلاهُ, وإذا فسَدَ أسفلُهُ فسدَ أعلاهُ
"Sesungguhnya amalan itu seperti bejana. Jika bagian bawahnya baik maka baik pula bagian atasnya. Jika bagian bawahnya rusak, bagian atasnya pun rusak," (HR Ibnu Majah)
Niat seorang muslim diibaratkan dengan bagian dasar bejana.
Yang mana bila niatnya baik, yakni hanya berharap kepada Allah, maka hasilnya berupa kebaikan dari Allah.
Baca Juga: Ini 5 Rest Area Keren di Wilayah Jawa Tengah, Bikin Betah Rehat Jadikan Mudik Makin Asyik
Sebaliknya, bila niatnya tidak dilandasi karena Allah maka seseorang akan mendapatkan hasilnya tanpa ada kebaikan dan keberkahan dari Allah.
Bagaimana menerapkan ikhlas?
Sejumlah ulama memberi penjelasan, Al-Kafawi mengartikan ikhlas dengan meniatkan ibadah hanya untuk Allah semata.
Ibrahim bin Adham mendefinisikan ikhlas sebagai kejujuran niat bersama Allah.
Jadi ikhlas adalah menyengaja menguatkan dalam hati, bahwa ibadah hanya untuk Allah saja, dan dilakukan sesuai kehendak Allah SWT.
Artikel Terkait
Ibadah Puasa Adalah Bukti Keislaman dan Keimanan, Fasilitas dari Allah SWT untuk Menghapus Dosa
Wujudkan Ihsan di Dalam Kehidupan, Tak Hanya dengan Allah tetapi Juga dengan Sesama Manusia
Allah akan Memberikan Banyak Kebaikan Dalam Kehidupan, jika Manusia Berprasangka Baik
Bekerja di Bulan Ramadan Harus Kita Maknai Sebagai Ibadah Kepada Allah
Puasa untuk Melatih Pengendalian Diri, Paska Ramadan Hadapi Tantangan Hidup Nyata