Baca Juga: Presiden Jokowi Memastikan Persiapan Mudik Lebaran 2023 Sesuai Rencana
Tak hanya itu, nafsu mutmainnah juga tenang dengan takdir Allah.
Ia pasrah dan rida terhadap segala ketentuan-Nya.
Tak pernah mengeluh dan tergoyahkan keimanan-Nya.
Tak pernah putus asa atas rahmat-Nya.
Tak pernah terlena dan terbuai atas segala pemberian-Nya.
Baca Juga: Pemkot dan Baznas Kota Yogya Beri Bantuan Rp35 Juta untuk 88 Penjaga dan Penggali Makam
Sebab, ia yakin apa pun yang menimpa terjadi atas izin dan hikmah-Nya:
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إلاّ بِإِذْنِ اللهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya,” (QS At-Taghabun 64 ayat 11).
Cara meraih ketenangan jiwa atau Nafsul Mutmainnah, tercermin dalam sebuah doa yang dituntunkan Rasulullah;
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepadaMu serta beribadah kepadaMu dengan baik," (HR Abu Daud).
Zikir atau ingat pada Allah akan menjadikan hati menjadi tenang dan siap menghadapi segala macam jalan kehidupan.
Allah SWT memberi jaminan dalam Al Qur'an surat Ar-Ra’d ayat 28;
Artikel Terkait
Tiga Orang Doanya Tidak Tertolak, Salah Satunya Doa Orang Berpuasa sampai Ia Berbuka
Allah akan Memberikan Banyak Kebaikan Dalam Kehidupan, jika Manusia Berprasangka Baik
Dasari Amalan dengan Keikhlasan dalam Hati, Niatkan Ibadah Hanya kepada Allah Semata
Iman dan Ilmu, Kunci bagi Orang Bertakwa untuk Mendapatkan Kemuliaan di Hadapan Allah SWT
Doa Seseorang Tak Dikabulkan, karena Hati Mati oleh Sepuluh Perkara Ini