Berebut untuk kepentingan kelompoknya sendiri atau untuk kepentingannya sendiri dengan caranya sendiri yang tanpa sadar melanggar dasar/peraturan hidup bersama yang telah disepakati.
Setelah permainan selesai peserta kembali disadarkan akan peraturan yang dibacakan sebelum acara game, akhirnya peserta menyadari bahwa ada kesempatan dan kewenangan yang dimiliki untuk saling berdiplomasi agar semua mendapatkan yang dibutuhkan tanpa harus egois hanya memandang kepentingan kelompok sendiri yang harus terpenuhi tanpa menghiraukan kepentingan kelompok lain.
Sedangkan dalam sesi peran orang Katolik didalam masyarakat/negara saat ini, guru kader mengajak peserta untuk melihat sejarah masa lampau berperan sertanya orang-orang Katolik dalam pergerakan meraih kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan dan juga peran di jaman sukarno, Suharto dan di jaman reformasi.
Guru kader juga memberikan semangat bagi peserta untuk mencari dan menemukan potensi diri agar peserta kedepannya dapat memberikan kontribusi bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara tidak hanya di masa-masa pemilu tetapi dalam kesehariannya.
Peserta juga menyadari bahwa di saat ini ada potensi bahaya disintegrasi bangsa akibat dari beberapa tokoh negara yang tidak lagi mendasarkan kehidupan berbangsa dan bernegaranya dengan dasar UUD 45 dan Pancasila.
Yang mereka lakukan justru melakukan pembelahan masyarakat karena kepentingan politik kelompoknya sendiri.
Di sesi posisi Indonesia global, guru kader memberikan pencerahan bahwa Indonesia saat ini sedang menjadi negara yang kembali diperebutkan kekayaan alamnya oleh bangsa-bangsa lain terutama oleh negara-negara maju.
Guru kader mengajak agar peserta menyiapkan diri dengan belajar untuk menjadi ahli-ahli yang akan mendukung Indonesia menjadi negara yang berdikari. Mandiri dalam mengelola alam dan menjadi negara maju di segala bidang.**
Artikel Terkait
Mengenal Rabu Abu, Hari Pertama Masa Prapaskah yang Dirayakan Umat Katolik Besok Pagi
Safari Tri Hari Suci dan Paskah Plt Dirjen Bimas Katolik, Kemenag Ajak Umat Rawat Toleransi dengan Cinta
Mendalami Implementasi Kurikulum Merdeka, Guru Pendidikan Agama Katolik di Sleman Tingkatkan Kompetensi
Bersama Merajut Persatuan, Ikatan Pemuda Katolik Temanggung dan Pelajar Putri NU Bagi-Bagi Takjil dan Bukber
Mengenal Keberagaman Sejak Dini, Begini Momen Anak-Anak TK Pius X Magelang saat Silaturahmi ke RA Masyitoh 4