SENANGSENANG.ID - Guna meningkatkan kompetensi guru pendidikan agama Katolik, Bimas Katolik Kabupaten Sleman mengadakan Pembinaan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik Tingkat Menengah se Kabupaten Sleman.
Acara bertema Merdeka Belajar, Mewujudkan Moderasi Beragama ini digelar Jumat 14 April 2023 di Java Village Pandowoharjo Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dihadirkan sebagai narasumber, FX. Dapiyanta, SFK., MPd (Dosen IPPAK Universitas Sanata Dharma), Drs. Sutarta, M.M. (Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan kab. Sleman), Murwati Widiani, M.Hum (Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan kab. Sleman), dan Dr. Sri Prihartini Yulia, S.Pd., M.Hum. (Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman).
Dalam sambutan pengantar, Penyelenggara Bimas Katolik Kemenag Kabupaten Sleman, CB Ismulyadi, SS, MHum menyampaikan, Kurikulum Merdeka menjadi model pendidikan kontekstual yang diberlakukan untuk menghadapi masa Pandemi Covid 19.
Pada kurikulum merdeka belajar, guru mempunyai kewenangan dalam memilih dan menggunakan perangkat ajar, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum merdeka belajar memberi hak belajar secara merdeka.
Baca Juga: Selama Idul Fitri 1444 H, PGN Subholding Gas Pertamina Pastikan Penyaluran dan Layanan Gas Bumi Aman
"Pembelajaran pada kurikulum ini mengarah kepada projek sebagai upaya untuk menguatkan profil pelajar Pancasila," terang CB Ismulyadi.
Pelajar Pancasila tidak lain mengarah pada sosok pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6.6 di Barat Laut Tuban Tak Berpotensi Tsunami, Dirasakan hingga Pelabuhan Ratu
Melalui materi Filosofi Kurikulum Merdeka dan Pendidikan Agama Katolik Menengah Atas dan Kejuruan, FX. Dapiyanta memulai dengan adagium tokoh Psikologi Humanis, Carl Rogers.
“Anda dapat mengantar kuda ke dalam air, tetapi Anda tidak dapat memaksa kuda itu minum air,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Ketua APTISI Bali I Made Sukamerta Bagikan Tiga Tips Agar Kampus Bisa Cetak Lulusan yang Berani Memimpin
UIN Ar Raniry Banda Aceh Luncurkan Buku K.H. Maruf Amin Bapak Ekonomi Syariah Indonesia
Tips Semangat Belajar di Bulan Puasa bagi Mahasiswa ala Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah Bambang Setiaji
Dosen UMKU Berikan Terapi Kognitif untuk Pasien Gangguan Mental Skizofrenia
UMK Serahkan Beasiswa Rp 1,4 Miliar, Mahasiswa Berprestasi Bisa Jadi Influencer Positif
SMP Eksperimental Mangunan Sleman, Sekolah Warisan Romo Mangun yang Berbasis Eksperimentasi, Begini Belajarnya