Riset Terbaru Ungkap Wanita Lebih Berisiko Meninggal Usai Serangan Jantung Dibanding Pria

photo author
- Minggu, 28 Mei 2023 | 08:15 WIB
Ilustrasi riset baru mengungkap bahwa wanita lebih mungkin mengalami kondisi lebih buruk setelah serangan jantung dibandingkan pria. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi riset baru mengungkap bahwa wanita lebih mungkin mengalami kondisi lebih buruk setelah serangan jantung dibandingkan pria. (Foto: Pixabay)

Alih-alih nyeri dada klasik, dr Fruge mengatakan, wanita biasanya mengalami gejala atipikal selama serangan jantung, seperti gangguan pencernaan atau nyeri bahu yang sering mereka abaikan.

Baca Juga: Tjakep! KIA EV9 Resmi Diluncurkan Secara Global, Sekali Ngecas Bisa Tempuh 541 Kilometer Dijual Segini

Semakin sering serangan jantung tidak diobati, semakin banyak kerusakan pada tubuh.

Dalam hal gagal jantung, banyak wanita dirawat karena pergelangan kaki bengkak dengan diuretik seolah-olah pergelangan kaki bengkak adalah bagian normal dari penuaan.

Untuk memahami lebih lanjut tentang diagnosis dan pengobatan kondisi jantung pada wanita, ditemukan banyak pasien gagal jantung meninggal tanpa diagnosis.

Baca Juga: Horoskop Shio Ayam Minggu Ini Mulai Senin 29 Mei 2023, Anda Harus Menunggu Sebentar Dengan Istirahat

Serangan jantung dan gagal jantung adalah kondisi kardiovaskular yang berbeda.

Serangan jantung terjadi ketika tiba-tiba kehilangan suplai darah ke jantung, sementara gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat lagi memompa darah ke seluruh tubuh secara memadai.

Dalam studi ini, peneliti menemukan banyak pasien yang diobati dengan diuretik loop mungkin mengalami gagal jantung yang tidak terdiagnosis.

Baca Juga: Ramalan Bintang Scorpio Minggu Ini Mulai Senin 29 Mei 2023, Ketika Rintangan Muncul, Jangan Keras Kepala

Diuretik loop adalah sekelompok obat yang digunakan untuk mengobati gejala dan tanda kongesti akibat gagal jantung.

"Kemungkinan banyak pasien yang diobati dengan loop diuretik mengalami gagal jantung yang tidak terdiagnosis. Mungkin juga penggunaan diuretik loop yang tidak tepat membuat hasil yang merugikan,” ujar profesor kardiologi di School of Cardiovascular and Metabolic Health, University of Glasgow, dan peneliti utama penelitian ini, John Cleland.

Cleland memperkirakan, kombinasi gagal jantung yang tidak terdiagnosis dan penggunaan diuretik loop yang tidak tepat mungkin menjadi salah satu masalah terbesar dan paling serius yang belum ditangani oleh ahli jantung.

Baca Juga: Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik, Begini Kata Sosiolog Politik UGM

Ahli jantung dan juru bicara nasional Go Red for Women dari American Heart Association, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Nieca Goldberg, mengatakan pasien harus diperiksa apakah mereka mengalami gagal jantung jika memerlukan diuretik loop.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X