Materi Khotbah Jumat 7 Juli 2023: Kejujuran Sumber Kebaikan, dan Kebaikan adalah Jalan ke Surga

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Yaa ayyuhalladziina aamanuttaqullooha wa kuunuu ma'ash-shoodiqiin.

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar."

Mengapa harus jujur? Rasulullah bersabda bahwa kejujuran adalah sumber kebaikan, dan kebaikan adalah jalan ke surga

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ

'Alaikum bish-shidqi fa innash-shidqo yahdii ilal birri wa innal birro yahdii ilal jannah.

"Hendaknya kamu selalu jujur karena kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membawa ke dalam surga,” (HR. Bukari, Muslim, Tirmidzi dan Ahmad ibn Hanbal)

Baca Juga: 132 Pemain Ikuti Seleksi Program Garuda Select, Pemain Terpilih Dikirim Berlatih ke Inggris

Seperti apa bentuk dari perilaku jujur? Imam Ghazali membagi sifat jujur menjadi lima:

1. Jujur dalam lisan atau ucapan, menyangkut dalam penyampaian informasi, apakah benar atau hoaks.

2. Jujur dalam niat, mengenai keikhlasan di hati. Misal ketika beribadah, seseorang hendak mengharap rida Allah SWT atau mengikuti riya karena nafsunya.

3. Jujur dalam tekad. Maksudnya, seberapa kuat keinginan seseorang untuk menggapai apa yang diharapkannya. Apakah ia bisa tergoyahkan atau bersungguh-sungguh.

4. Jujur dalam perbuatan, perihal kesesuaian seseorang dalam menampilkan perilaku yang dilakukannya dengan apa yang di dalam hatinya.

5. Jujur dalam menerapkan maqamat dalam agama, seperti khauf (takut kepada Allah), dan raja' (berharap hanya kepada Allah). Dikatakan bahwa tingkatan jujur inilah yang paling tinggi, dan biasa dilakukan oleh para ahli tasawuf.

Baca Juga: Si Kembar Rihana Rihani Resmi Tersangka Penipuan iPhone, Dijerat Pasal Berlapis