Animo Generasi Muda Tinggi Hadiri Diskusi Budaya Malam Sabtu Kliwon Kadipaten Pakualaman

photo author
- Senin, 10 Juli 2023 | 09:32 WIB
Dialog budaya Malam Sabtu Kliwon Kadipaten Pakualaman yang digelar Jumat 7 Juli 2023. (Foto: Teguh Priyono)
Dialog budaya Malam Sabtu Kliwon Kadipaten Pakualaman yang digelar Jumat 7 Juli 2023. (Foto: Teguh Priyono)

SENANGSENANG.ID - Dalam mengembangkan budaya bangsa agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat dunia. Generasi muda harus lebih dahulu memahami budaya klasik sesuai pakem.

Demikian diungkap Budayawan Kadipaten Pakualaman KRMT Projokusumo dalam dialog budaya Malam Sabtu Kliwon Kadipaten Pakualaman yang berlangsung di Ruang Danawara Pura Pakualaman dengan peserta para duta dan pemuda pelopor se DIY, Jumat 7 Juli 2023 malam.

Dialog Budaya dengan tema "Menanamkan nilai nilai Keistimewaan Pada Generasi Muda" menghadirkan dua budayawan sebagai  pembicara yang juga masih kerabat Kadipaten Pakualaman yaitu KPH Kusumoparastho dan KRMT Projokusumo.

Baca Juga: Kia Niro EV 2023 Dibanderol Rp831 Jutaan, Mampu Tempuh Jarak 460 Kilometer dan Bisa Ngebut 167 Km Per Jam

Menurut KRMT Projokusumo, generasi muda boleh saja mengembangkan budaya dengan semangat kreativitasnya.

Meski begitu kreativitas yang dilakukan jangan sampai justru dianggap merusak budaya yang pakem.

"Kreativitas generasi muda sangat dibutuhkan untuk lebih mengenalkan budaya kita kepada masyarakat luar. Tetapi sebelum itu, harus lebih dulu paham mana yang bisa diberi sentuhan kreativitas dan mana yang harus tetap sesuai pakem. Jadi jangan sampai terkesan merusak," ungkap pemilik nama asli RM Murhadi ini.

Baca Juga: Kotabaru Food Festival, Nikmatnya Nonton Film Sambil Makan di Atas Becak

Lebih lanjut menurutnya, melestarikan dan mengembangkan budaya sebagai warisan bangsa, menjadi tanggungjawab generasi muda saat ini.

Jika generasi muda yang yang disebut sebagai anak Milenial saat ini, tidak memiliki rasa peduli dan handarbeni budaya dan nilai nilai luhur bangsa nantinya pasti akan merasakan kehilangan jika ada bangsa atau negara lain yang kemudian mengklaim salah satu seni budaya milik mereka.

"Jangan sampai kemudian demo dan teriak teriak kehilangan jika budaya kita nantinya diaku oleh bangsa dan negara lain," tandasnya.

Baca Juga: Luis Edmundo: Laga yang Sulit dan Keras, Beruntung Seluruh Pemain Bisa Mengatasi dan Berjuang Maksimal

Tantangan ke depan dalam pandangan Kangjeng Projokusumo tidaklah ringan, nilai nilai budaya khususnya Jawa tidak hanya akan menghadapi perkembangan media sosial yang semakin maju.

Tetapi juga banyak anak muda yang menjauh dari akar budaya karena berbagai tuntutan kehidupannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X