Meriah dan Guyub! Warga Lereng Gunung Merbabu Gelar Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Tahun Baru Muharam

photo author
- Kamis, 20 Juli 2023 | 19:24 WIB
Warga Lereng Gunung Merbabu, Desa Ngablak, Magelang, melakukan kirab 1000 tumpeng keliling kampung, dan kembul bujana di area Makam Eyang Suro Gendero yang berada di atas bukit. (Foto: MC/beritamagelang)
Warga Lereng Gunung Merbabu, Desa Ngablak, Magelang, melakukan kirab 1000 tumpeng keliling kampung, dan kembul bujana di area Makam Eyang Suro Gendero yang berada di atas bukit. (Foto: MC/beritamagelang)

SENANGSENANG.ID - Sekelompok ibu-ibu warga lereng Gunung Merbabu berjalan beriringan satu persatu dengan membawa ribuan tumpeng dengan disunggi di atas kepala.

Pemandangan ini pun menarik perhatian masyarakat yang sedang melintas di Jalan Raya Ngablak (Magelang) - Kopeng (Salatiga) pada Rabu 19 Juli 2023.

Benar saja, rupanya sekelompok ibu-ibu warga Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang itu tengah melakukan kirab menyambut tahun baru Muharam 1445 Hijriyah.

Baca Juga: PWI Kembali Menggelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 Berhadiah Total Rp245 Juta

Gelar budaya bertajuk "Kirab 1.000 Tumpeng" tersebut, barisan depan diisi oleh pasukan bergodo berpakaian Jawa membawa senjata tombak, pasukan pembawa bendera merah putih.

Ada juga barisan gunungan tumpeng skala besar yang diikuti oleh ibu-ibu membawa tumpeng, ada pasukan berkuda, kesenian topeng ireng dan soreng, serta replika harimau ukuran besar dan lainnya.

Prosesi kirab diawali dari panggung kehormatan yang berada di Jalan Raya Ngablak, Magelang, warga berjalan kaki mengelilingi desa dengan jarak tempuh mencapai 2 kilometer.

Baca Juga: Melly Goeslaw Somasi Obat Pelangsing yang Gunakan Foto dan Videonya untuk Iklan Tanpa Izin

Sepanjang jalan yang dilalui kirab budaya, dipenuhi oleh masyarakat yang menyaksikan, termasuk pengguna jalan Raya Ngablak (Magelang) - Kopeng (Salatiga), bahkan kemacetan arus lalu lintas pun tidak bisa dihindarkan.

Usai kirab keliling kampung, ribuan tempeng di bawa naik ke Makam Eyang Suro Gendero.

Untuk menuju makam, ibu-ibu yang membawa tempung harus berjalan menaiki trap yang jumlahnya mencapai 200 anak tangga.

Baca Juga: 68 Karya Unggulan Mahasiswa Desain Interior ISI Surakarta Dipamerkan di Ajang Composition #1

Kemudian, tumpeng didoakan dengan doa lintas agama, yakni doa agama Islam, Kristen dan Katolik, dilanjutkan kembul bujana atau makan bersama-sama.

Kegiatan yang juga diikuti oleh Forkompimcam Ngablak tersebut, semakin menarik dengan Kirab Tumpeng dan Kembul Bujana di area Makam Eyang Suro Gendero yang berada di atas bukit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agoes Jumianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X