SENANGSENANG.ID - Sekelompok ibu-ibu warga lereng Gunung Merbabu berjalan beriringan satu persatu dengan membawa ribuan tumpeng dengan disunggi di atas kepala.
Pemandangan ini pun menarik perhatian masyarakat yang sedang melintas di Jalan Raya Ngablak (Magelang) - Kopeng (Salatiga) pada Rabu 19 Juli 2023.
Benar saja, rupanya sekelompok ibu-ibu warga Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang itu tengah melakukan kirab menyambut tahun baru Muharam 1445 Hijriyah.
Baca Juga: PWI Kembali Menggelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 Berhadiah Total Rp245 Juta
Gelar budaya bertajuk "Kirab 1.000 Tumpeng" tersebut, barisan depan diisi oleh pasukan bergodo berpakaian Jawa membawa senjata tombak, pasukan pembawa bendera merah putih.
Ada juga barisan gunungan tumpeng skala besar yang diikuti oleh ibu-ibu membawa tumpeng, ada pasukan berkuda, kesenian topeng ireng dan soreng, serta replika harimau ukuran besar dan lainnya.
Prosesi kirab diawali dari panggung kehormatan yang berada di Jalan Raya Ngablak, Magelang, warga berjalan kaki mengelilingi desa dengan jarak tempuh mencapai 2 kilometer.
Baca Juga: Melly Goeslaw Somasi Obat Pelangsing yang Gunakan Foto dan Videonya untuk Iklan Tanpa Izin
Sepanjang jalan yang dilalui kirab budaya, dipenuhi oleh masyarakat yang menyaksikan, termasuk pengguna jalan Raya Ngablak (Magelang) - Kopeng (Salatiga), bahkan kemacetan arus lalu lintas pun tidak bisa dihindarkan.
Usai kirab keliling kampung, ribuan tempeng di bawa naik ke Makam Eyang Suro Gendero.
Untuk menuju makam, ibu-ibu yang membawa tempung harus berjalan menaiki trap yang jumlahnya mencapai 200 anak tangga.
Baca Juga: 68 Karya Unggulan Mahasiswa Desain Interior ISI Surakarta Dipamerkan di Ajang Composition #1
Kemudian, tumpeng didoakan dengan doa lintas agama, yakni doa agama Islam, Kristen dan Katolik, dilanjutkan kembul bujana atau makan bersama-sama.
Kegiatan yang juga diikuti oleh Forkompimcam Ngablak tersebut, semakin menarik dengan Kirab Tumpeng dan Kembul Bujana di area Makam Eyang Suro Gendero yang berada di atas bukit.
Artikel Terkait
Mengenal Keberagaman Sejak Dini, Begini Momen Anak-Anak TK Pius X Magelang saat Silaturahmi ke RA Masyitoh 4
Berbagi Kekayaan Rohani dari Hari Raya Keagamaan, Jadi Obrolan Hangat Jamaah Kopdariyah di Magelang
Dibuka OHD Sore Ini di Lokabudaya Magelang, I Made Arya Dwita Dedok Pameran Tunggal On Multiculturalism
Diikuti 30 Wartawan, PWI Kabupaten Magelang Gelar Pelatihan Jurnalistik Lanjutan
Jambore Nasional Remaja Katolik Digelar di Magelang, Sebanyak 961 Anak dan Remaja Belajar Karakter Misioner
Candi Lumbung AKhirnya Dipindah Secara Manual Gunakan Kayu Prancah Libatkan 12 Juru Pugar, Begini Prosesnya