SENANGSENANG.ID - Laporan teranyar International Renewable Energy (2023) menyebut penerapan Nationally Determined Contributions (NDCs), strategi jangka panjang rendah emisi dan net zero emission, berpotensi menurunkan emisi hingga 56% pada 2050.
Jika seluruh inisiatif tersebut dilaksanakan, maka emisi karbon dunia bisa dipangkas sebesar 0.2 GtCO2 per tahun di 2050. Meski begitu, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar mewujudkan ketahanan energi, sekaligus transisi energi yang berkelanjutan.
“Kita menghadapi tiga tantangan besar untuk meraih kemandirian energi yang berkelanjutan, yaitu pengembangan teknologi, kecukupan pendanaan, dan kesiapan SDM," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dalam sambutannya di gelaran Penandatanganan Kerja Sama antara Pertamina Foundation, Universitas Pertamina (UPER) dan sejumlah mitra pada Senin 31 Juli 2023.
Baca Juga: Universitas Jakarta Terancam Tutup, Karena Memiliki Manajemen Buruk, Mahasiswa Khawatir
Meskipun telah mencapai target penurunan emisi sebesar 31 persen pada tahun 2022, lanjut Nicke, Pertamina terus mendorong kolaborasi dengan multi stakeholder untuk mencapai tujuan Net Zero Emission (NZE).
Sebanyak 24 kerja sama Pertamina Foundation dan Universitas Pertamina dengan 18 mitra di lingkungan Pertamina dan eksternal, diharap jadi langkah awal menjawab tantangan energi bangsa.
Mendukung dekarbonisasi, jalinan kerja sama diteken dengan PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pertamina Power Indonesia (PPI), Commercial and Trading Subholding (CNT) PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo dan Virgo Besok Jumat 4 Agustus 2023 Ada Kemungkinan Besar Menghadapi Penipuan
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menyebut serangkaian inisiatif menuju dekarbonisasi dan NZE.
“Blue Carbon Initiatives kita kolaborasikan dengan berbagai stakeholders. Guna menyerap emisi karbon melalui penanaman 1,4 juta pohon dan membangun konservasi fauna endemik seperti Bekantan, Rusa Timor, Hiu Paus dan Paus Biru. Diiringi juga dengan program pemberdayaan masyarakat yang memberi manfaat bagi 500 rumah tangga lokal,” jelas Agus.
Lingkup tanggung jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat dikerjasamakan dengan CSR Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Di sisi pendanaan, juga dijalin kooperasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Sementara itu Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Wawan Gunawan A.Kadir, M.S., menggarisbawahi penyiapan SDM berkualitas dalam menjawab tantangan energi.
Melalui kolaborasi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., Lembaga Adat Melayu Riau, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, PT Perta Life Insurance, PT Pertamina Retail, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Power Indonesia
Artikel Terkait
Meriah dan Guyub! Warga Lereng Gunung Merbabu Gelar Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Tahun Baru Muharam
Kota Yogyakarta dan Republik Ceko Bersinergi Tingkatkan Kerja Sama Pariwisata
Gunung Balak Magelang Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Religi, Sadranan Jadi Salah Satu Ikon
Buka Pameran Bersama Museum Mbabar Mustiko di Pekalongan, Wagub Jateng Ajak Semua Turut Lestarikan Batik
Dinilai Sukses, BKKBN Jateng Minta Sekda Jepara Bagikan Best Practice Tekan Prevalensi Stunting
Ciptakan Inovasi dan Layanan Prima, RSUD Kudus Raih Penghargaan Indonesian Hospital Excellent Award 2023