"Saya harap dengan dilantiknya pengurus baru akan melahirkan program-program yang lebih inovatif, berorientasi pada pemberdayaan perempuan, pendidikan, kesejahteraan sosial sehingga mencetak women preneur, berdaya dan mandiri," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Baca Juga: Tetap Mabit di Mina, Ini Alasan Kemenag Batal Terapkan Tanazul untuk Jemaah Haji Indonesia
Menurut Wakil Bupati Sleman, Pemkab Sleman mendukung setiap upaya dalam mewujudkan wanita-wanita yang memiliki kapasitas kepemimpinan dan mandiri demi meneruskan cita-cita organisasi.
WKRI menjadi bagian penting dalam perjuangan bangsa, terutama dalam memperjuangkan hak-hak wanita dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sementara Romo Antonius Dadang Hermawan Pr, Penasihat Rohani WKRI Cabang Sleman, mengatakan bahwa di tengah zaman yang terus berubah, peran WKRI semakin relevan.
Baca Juga: Anak Pencipta Lagu Nuansa Bening Ikut Buka Suara Terkait Polemik Royalti dengan Vidi Aldiano
"Kita dituntut untuk menjadi agen perubahan yang positif, yang mampu membawa nilai-nilai kasih, keadilan dan kebenaran dalam setiap aspek kehidupan berdasar terang Injil," ujarnya.
Romo Dadang pun mengucapkan terimakasih kepada pengurus baru yang telah bersedia mengemban tugas pelayanan yang dipercayakan oleh anggota.
Ia mengajak semua anggota WKRI bekerja sama dengan pengurus untuk mewujudkan peran strategis dalam membangun keluarga, masyarakat dan Gereja.
"Saya mengajak semua yang hadir untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang senantiasa menyertai perjalanan WKRI sampai hari ini. Penyertaaan Tuhan sangat jelas dengan memilih pengurus baru masa bhakti 2025-2028 melalui proses manusiawi-lahiriah," kata Romo Dadang.
Sementara Restitua Sri Widiastuti, Ketua Presidium WKRI DPD DIY, berharap para pengurus bisa menjaga persatuan dan kesatuan anggota.
Selain itu, kerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah dan bisa berjejaring dengan instansi atau lembaga dan organisasi lain yang ada di wilayah Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Batalkan Diskon Listrik Juni–Juli 2025, Diganti dengan Bantuan Subsidi Upah
"Para Ibu memang beda tapi kami berharap perbedaan menjadikan anugerah untuk berjalan bersama dalam pelayanan. Kita sebagai organisasi masa, kita harus bisa ngayomi, ngayemi dan ngayani. Harus bisa menanggapi situasi jaman, bisa melakukan program kerja yang berdampak positif untuk masyarakat."