SENANGSENANG.ID - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengajak kelompok tani lokal menjadi pionir pertanian perkotaan (urban farming) di IKN.
Kelompok tani, warga masyarakat, pengurus lingkungan RT/RW hingga pengelola fasilitas umum didorong mulai memanfaatkan ruang yang ada untuk ditanami sayur dan buah-buahan.
Kegiatan pertanian perkotaan merupakan salah satu kegiatan yang diampu oleh Direktorat Ketahanan Pangan pada Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN.
Baca Juga: Bantul Diguncang 'Gempa' 6,6 SR, Terjebak Reruntuhan Bangunan Warga Histeris Teriak Minta Tolong
Mereka memfasilitasi penduduk lokal IKN mendapatakan pelatihan dan pengembangan pertanian perkotaan yang berkelanjutan.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna A. Safitri dalam sambutannya bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah awal Otorita IKN memperkenalkan gagasan pertanian perkotaan, sebuah kegiatan pertanian yang didorong di kawasan IKN.
Hal tersebut disampaikan saat kegiatan Sosialisasi Buku Panduan Penyelenggaraan Pertanian Perkotaan, Kamis 3 Agustus 2023.
Baca Juga: Batuan Candi Lumbung Mulai Dipindah ke Lokasi Baru, Dijadikan Satu dengan Candi Asu dan Candi Pendem
“Setelah ini kita akan menyelenggarakan pelatihan. Sebelum pelatihan, Ibu dan Bapak diperkenalkan dulu,” ujar Deputi Myrna.
Terdapat enam prinsip pertanian perkotaan di IKN, yakni tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, penerapan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan.
Kemudian integrasi pemanfaatan sumber pangan lokal, menghasilkan pangan sehat dan berkualitas, menumbuhkan modal sosial, dan mendukung terwujudnya ekonomi sirkular.
Baca Juga: Bikin SIM Makin Gampang, Korlantas Polri Luncurkan Buku Soal-Soal Ujian Teori Pembuatan SIM
Ia juga menyebutkan, pertanian perkotaan setidaknya memiliki tiga keunggulan. Pertama, pertanian perkotaan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga penggunan lahannya efisien karena menggunakan teknologi.
Kedua, lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pupuk secara berlebih dan ketiga, menghasilkan produksi pangan yang sehat karena tidak tercemar.
“Itu yang nanti akan menjiwai pertanian perkotaan kita,” ujar Deputi Myrna.