Audisi Umum PB Djarum 2025: Diikuti 1.729 Atlet, Jadi Ajang Penemuan Bibit Muda Bulutangkis Indonesia

SENANGSENANG.ID - Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum kembali menggelar Audisi Umum PB Djarum 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 8–12 September 2025.

Audisi Umum yang Setiap tahun digelar di "Kota Kretek" Kudus oleh PB Djarum ini sebagai ajang mencari talenta bulutangkis muda bermental juara dari tiga kategori usia, yaitu U-11, KU 11, dan KU 12.

Sebanyak 1.729 atlet muda dari berbagai penjuru Indonesia ambil bagian dalam Audisi Umum PB Djarum di Kudus.

Baca Juga: Aliansi Warga Kudus Lapor Polisi, Desak Tindak Ormas yang Dinilai Tebar Provokasi dan Ujaran Kebencian

Peserta datang dari Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Papua, menunjukkan semangat besar untuk meraih beasiswa bulutangkis dan bergabung bersama PB Djarum.

Sejak 2022, audisi ini selalu dipusatkan di Kudus. Meski sempat vakum akibat pandemi, antusiasme peserta tetap tinggi dengan jumlah mencapai hampir 2.000 atlet pada 2024 dan konsisten di tahun ini.

Perubahan signifikan dilakukan dengan menambah kategori usia dari dua menjadi tiga, untuk memastikan setiap peserta bertanding melawan lawan yang sepadan usia dan kemampuan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani

"Penambahan kategori usia sejak 2024 diharapkan memperkuat proses regenerasi atlet junior secara sistematis menuju level yang lebih tinggi," ujar Manajer Tim dan Koordinator Tim Pencari Bakat, Fung Permadi.

Fung menjelaskan bahwa tujuan utama adalah menyiapkan pelapis potensial bagi atlet senior agar terus berprestasi di kancah dunia.

Pada 9 September ini, apresiasi khusus diberikan kepada Mohammad Ahsan dan Shesar Hiren Rustavito yang resmi masuk Hall of Fame PB Djarum, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan prestasi mereka.

Baca Juga: Menteri ATR Didesak Naikkan Pajak 60 Keluarga Kaya Indonesia Penguasa Tanah Bersertifikat

Tim pencari bakat dipimpin oleh Fung Permadi dan Yuni Kartika, didukung pelatih dan legenda bulutangkis Indonesia seperti Hendrawan, Liliyana Natsir, dan Vita Marissa, yang ikut mengawasi proses seleksi sejak awal.

Audisi mengusung sistem gugur satu game hingga 21 poin tanpa setting, yang menambah ketegangan pertandingan namun efektif menilai kemampuan teknis dan mental para peserta.