Sedangkan fase ketiga (2030-2034) fokus pada keberlanjutan kompetisi, termasuk pembentukan closed league division dan komersialisasi.
Tahun ini, kompetisi musim nol akan memfokuskan pada futsal sebagai cabang olahraga perdana.
"Karena waktu yang terbatas di kuartal terakhir 2025, kami memilih futsal sebagai cabor pembuka."
Baca Juga: Jadi Percontohan di Banyuwangi, Bappenas Puji Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukangkayu
"Olahraga ini sangat populer di kalangan mahasiswa dan sudah siap untuk langsung dipertandingkan,” jelas Ryan.
Musim perdana resmi Campus League akan digelar pada 2026 dengan cakupan wilayah yang lebih luas dan cabang olahraga yang lebih beragam, seperti basket, bulu tangkis, dan futsal.
Selain itu, akan ada kompetisi uni-games yang mencakup berbagai cabang seperti sepak bola putri, panjat tebing, ju-jitsu, wushu, dart, dan biliar.
Baca Juga: Polisi Bongkar Identitas Bjorka, Hacker yang Mengklaim Jual Data Nasabah Bank Swasta
Ryan menegaskan bahwa keberhasilan Campus League sangat bergantung pada kolaborasi erat dengan perguruan tinggi, sivitas akademika, federasi olahraga, sponsor, media, dan komunitas.
Standarisasi yang ketat dan penilaian berdasarkan performa menjadi kunci untuk menjaga kualitas dan keadilan kompetisi di semua level.
“Ini bukan misi yang bisa kami capai sendiri. Kami mengajak semua pihak untuk bergerak bersama dalam membangun Indonesia yang kuat lewat prestasi olahraga dan akademik,” tutup Ryan. **
Artikel Terkait
Pertahankan Posisi di Liga 2, Persiku Tuntaskan Laga Play-off dengan Kemenangan Dramatis 2-1 Atas Persekat
Pemain Timnas Indonesia Kevin Diks Persembahkan Trofi Liga Denmark untuk Copenhagen
Resmi Pindah ke Lampung, Bhayangkara FC Siap Guncang Liga 1 dari Tanah Saburai
Liga Tarkam di Tegal Berakhir Ricuh, Personel TNI Terjatuh saat Amankan Penonton
Erick Thohir Stop Naturalisasi Baru, Anggap Liga dan Diaspora Sudah Cukup untuk Timnas Indonesia