Demi Menghadapi Tantangan Kompetisi Musim Depan, Manajemen Madura United sudah Ikat Kontrak Pelatih Baru

SENANGSENANG.ID - Demi menghadapi tantangan kompetisi musim depan, manajemen Madura United sudah menginat kontrak dengan pelatih baru. Dia seorang pelatih asing.

Namun demikian, manajemen masih merahasiakan sosok pelatih yang telah diikat kontrak tersebut. Manajemen baru akan membeberkan  siapa sosok pelatih baru itu setelah kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 berakhir.

Semenjak ditinggal pelatih Fabio Lefundes, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab belum memiliki pelatih anyar.

Baca Juga: Ini Alasan BI Hanya Melayani Penukaran Uang Nominal Rp1.000 sampai Rp20.000

Kendali tim dipercayakan kepada carataker, Rakhmad Basuki yang ditunjuk memimpin tim hingga akhir musim.

Manajer Madura United, Umar Wachdin mengatakan pihaknyua sudah deal dengan salah satu pelatih.

Dia menjelaskan bahwa proses kesepakatan tersebut berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan manajemen tim.

Baca Juga: Mahfud MD: Peresmian Gereja Kristen Indonesia Pengadilan Bogor Barat Wujud Kehadiran Negara

Madura United banjir lamaran pelatih baru baik dari Eropa maupun Amerika Selatan. Namun ada satu pelatih yang dirasa cocok dengan tim baik dari curriculum vitae-nya maupun visi dan misi bersama Madura United di musim depan yang identitasnya masih dirahasiakan.

“Alhamdulillah sudah terpilih satu nama, ini masih negosiasi. Yang jelas lagi-lagi kami akan menggunakan jasa pelatih asing,” ungkap pria yang akrab disapa Umar.

Namun papar Umar, untuk identitasnya pihaknya masih menyimpannya. Yang jelas pelatih asing ini sudah punya banyak pengalaman.

Baca Juga: HUT ke-77 TNI AU, Ketua DPR RI Puan Maharani Komitmen Dukung Modernisasi Alutsista

“Memang lumayan banyak, baik dari Eropa maupun Amerika Selatan. Ada beberapa yang menarik dan kemudian kami interview. Dari interview tersebut ada satu yang kami pilih,” kata Umar.

Menggunakan jasa pelatih asing bukan hal baru bagi Madura United. Sederet pelatih asing pernah menangani tim asal Pulau Garam tersebut.

Sebut saja Gomes de Oliviera (Brasil), Milomir Seslija (Bosnia), Dejan Antonic (Serbia), hingga terakhir Fabio Lefundes (Brasil) yang memilih mundur di pertengahan putaran kedua lalu. **