Sangat Tidak Adil KOI Perlakukan Tenis Meja Indonesia di SEA Games , Itu Kata Ketum PP PTMSI Oegroseno

photo author
- Rabu, 24 Mei 2023 | 11:39 WIB
Ketum PTMSI Komjen Pol (Purn) Oegroseno (foto Humas PP PTMSI)
Ketum PTMSI Komjen Pol (Purn) Oegroseno (foto Humas PP PTMSI)

SENANGSENANG.ID - Meski anggaran begitu besar mencapai angka hampir Rp1 Triliun (Rp852,2 miliar) untuk kegiatan SEA Games ke-32 Kamboja, namun perlakuan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terhadap cabang olahraga tenis meja sangat tidak adil.

Pasalnya tenis meja dengan kekuatan 4 atlet plus 1 pelatih selama mengikuti SEA Games ke-32 Kamboja hanya mendapatkan uang saku masing-masing Rp6 juta dari KOI.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Penguasa Pusar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP.PTMSI) Komjen Pol (Purn) Oegroseno ketika dihubungi sejumlah media di Jakarta, Rabu 24 Mei 2023.

Baca Juga: Ramalan Shio Naga dan Shio Ular Kamis 25 Mei 2023, Tak Mengecualikan Beberapa Kesulitan Kehidupan Pribadi

Bahkan mantan Wakapolri itu juga menjelaskan bahwa biaya pelatnas untuk cabor tenis meja menuju SEA Games Kamboja tidak ditanggung sama sekali.

Padahal lanjutnya, pihaknya sudah melakukan persiapan awal dengan menggelar Kejuarnas di Yogyakarta pada Juli 2022. Parahnya, PP PTMSI sama sekali tidak diberitahu kepastian waktu pelatnas SEA Games Kamboja dimulai.

Menurut Oegroseno, dengan dikirimnya tenis meja Indonesia ke SEA Games Kamboja, maka konsekuensinya juga harus ada, biaya pelatnas ditanggung oleh Kemenpora karena anggarannya memang ada.

Baca Juga: Ramalan Bintang Libra dan Scorpio Kamis 25 Mei 2023 Keluar ke Alam Sebaiknya Ditemani Orang yang Dicintai

"Memang tenis meja Indonesia gagal merebut medali di SEA Games Kamboja namun bukan berarti cabor kami kehilangan hak seperti biaya pelatnas,"tandas mantan Kapolda Sumut itu.

Sebagai Ketua Umum PP.PTMSI, Oegroseno pun lebih memilih posisi  diam karena hal ini menyangkut harga diri.

Oegroseno mengaku tidak mau jadi pengemis dengan menuntut hak-hak atlet tenis meja ke para pemangku kepentingan olahraga di negeri ini.

Baca Juga: Jadi Contoh Gerakan Antikorupsi, Desa Jepang Kudus Gelar Bimbingan Teknis dengan Pemateri dari KPK

"Biarlah masyarakat yang menilai. Perlakuan tidak adil oleh KOI ini sudah terjadi sejak SEA Games 2019 Filipina dan SEA Games 2022 Vietnam," jelas Oegroseno.

Biaya pelatnas SEA Games Filipina tidak diberikan kepada PP.PTMSI oleh Kemenpora dan dengan mudahnya KOI membatalkan sepihak tenis meja tidak diberangkatkan ke Filipina.

Begitu juga halnya dengan SEA Games Vietnam 2022 atlet tenis meja Indonesia tidak dikirim dengan alasan dana terbatas. Padahal ketika itu tenis meja sudah melaksanakan pelatnas dengan mendatangkan pelatih dari Korsel dengan biaya mandiri. **

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alfons Suhadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X