"Kami tidak menyangka bisa masuk babak final dan juara. Saya selalu menanamkan kepada tim untuk melawan egomu, lawan rasa malasmu, fokus ke bola dan ternyata para pemain bisa memberikan hasil yang optimal saat bertanding," katanya.
Baca Juga: Gegara Nyemplung Kolam Suami Inul Masuk IGD, Luka Parah hingga Operasi
Sementara itu, partai final KU 10 yang mempertemukan SDN Ungaran 1 versus SDN Imogiri 3 juga berlangsung seru dengan skor akhir 4-0.
Goal getter SDN ungaran 1, Natasha Tiolyne Hutapea menorehkan hattrick di papan skor pada babak pertama.
Dua gol lahir berkat kerja sama apik serta umpan tiki-taka dari Rr. Nayarra Aurelia Irawan dan Naomi Almira Reyza yang dieksekusi sempurna oleh Natasha.
Sedangkan satu gol lainnya tercipta berkat hadiah tendangan penalti karena pelanggaran handsball. Keunggulan 3-0 ini menutup babak pertama.
Setelah restart, jual beli serangan terus terjadi antara kedua tim. Penggawa tim SDN Ungaran 1 berhasil mempertebal keunggulan 4-0 lewat sepak pojok yang diambil oleh Gabriella Zeta Tampubolon dan disontek Nayarra langsung ke gawang. Ini merupakan kali kedua SDN Ungaran 1 naik ke podium tertinggi.
"Terimakasih teman-teman yang sudah berjuang dengan semangat dan tidak menyerah sampai menang. Berkat doa orang tua juga aku #BeraniCetakGol dan makin suka main sepak bola," ucap Natasha yang juga menjadi Top Scorer dengan total 27 gol.
Bukan tanpa persiapan, SDN Ungaran 1 memang berlatih keras demi bisa kembali menapaki podium juara. Sebelumnya, mereka pernah menjadi kampiun pada MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Seri 1 2024. Sedangkan pada seri 2 tahun lalu, mereka harus puas sampai babak semifinal.
“Setelah Seri 2, kami lebih rutin latihan tiga kali seminggu. Lalu di babak final tadi, saya bilang ke tim untuk main lepas dan enjoy dan akhirnya kami bisa kembali jadi juara," kata pelatih SDN Ungaran 1, Dalmaji usai pertandingan.
Baca Juga: Persiapan Retret Gelombang II di IPDN Jatinangor, 49 Kepala Daerah Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Bibit Pesepakbola Putri Yogyakarta Kian Berkualitas
Antusiasme para putri Mataram ambil bagian dalam turnamen sepak bola putri usia dini yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut kian meningkat dari seri ke seri.