SENANGSENANG.ID - Futsal akan menjadi cabang olahraga perdana yang dipertandingkan dalam kompetisi Campus League 2025, yang diikuti oleh 64 tim.
Tim- tim yang berlaga di futsal pada kompetisi Campus League berasal dari berbagai perguruan tinggi di empat kota besar Pulau Jawa, yakni Surabaya, Jakarta, Bandung, fan Yogyakarta.
Futsal kompetisi Campus League akan berlangsung selama tiga bulan, mulai Oktober ini hingga Desember 2025 ini, menjadi ajang pembuka sekaligus tonggak awal lahirnya ekosistem olahraga kampus yang terstruktur dan berjenjang di Indonesia.
Baca Juga: PON Bela Diri 2025 di Kudus: Panggung Sejarah dan Prestasi untuk Atlet Terbaik Nusantara
Campus League hadir sebagai jawaban atas kebutuhan kompetisi olahraga di level perguruan tinggi yang terstruktur dan berkelanjutan, guna memperkuat prestasi olahraga nasional dari akar rumput.
Program yang digagas oleh organisasi privat ini berfokus pada pengembangan potensi mahasiswa, baik putra maupun putri, melalui berbagai cabang olahraga dengan pendekatan inklusif dan sistematis.
CEO Campus League, Ryan Gozali menjelaskan bahwa lahirnya Campus League merupakan bentuk komitmen untuk membangun ekosistem olahraga kampus yang mampu menghubungkan seluruh stakeholder, mulai dari perguruan tinggi, federasi olahraga, sponsor, hingga komunitas olahraga secara nasional.
Baca Juga: Turun Tajam! Angka Kemiskinan di Sleman 6,71 Persen
"Kami melihat bahwa kompetisi olahraga di perguruan tinggi belum berjalan secara integral dan berkelanjutan."
"Campus League hadir untuk mengisi kekosongan tersebut, dengan fokus pada penyelenggaraan yang konsisten dan adil,” ujar Ryan saat acara Media Gathering di Jakarta, akhir pekan ini.
Blueprint Campus League dirancang dalam tiga fase selama sepuluh tahun ke depan.
Pada fase pertama (2025-2027), kompetisi akan digelar di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Baca Juga: Kustomfest 2025 Madchinist: Builder Indonesia Bakal Menggila, Buktikan Besok di JEC
Fase kedua (2028-2029) memperkenalkan konsep home & away serta memperluas cakupan ke bidang non-olahraga.