Mereka meraih skor 338 dan menempati posisi kedua, hanya kalah dari tim Jawa Barat yang mencetak 365,5 poin, sedang Sumatera Utara berada di posisi ketiga dengan 289 poin.
Tak hanya dari Judo, kontingen Jawa Tengah juga turut bersaing di arena Taekwondo, yang mempertandingkan 111 partai dari dua nomor, yaitu Poomsae (jurus) dan Kyorugi (pertarungan).
Salah satu wakil Jateng, Zidan Dimas Nugraha, harus mengakui keunggulan Dhimas Prasetyo Wibowo (DKI Jakarta) di babak delapan besar kelas welter under 80 kg.
Dhimas kemudian melaju hingga final dan menyabet medali emas.
Meski belum meraih emas di Taekwondo, para atlet Jateng tetap menyumbang poin penting melalui perolehan perunggu yang mendongkrak posisi klasemen.
Berkat kontribusi dari cabang Judo dan Taekwondo, kontingen Jawa Tengah berhasil masuk dalam jajaran lima besar klasemen sementara dari total 38 provinsi peserta, berada di urutan ketiga dengan mengantongi 1 Emas, 7 Perak dan 3 Perunggu.
Posisi puncak masih dikuasai Jawa Barat dengan 9 emas 1 Perak dan 3 Perunggu, diikuti oleh DKI Jakarta 4 Emas, 3 Perak, 2 Perunggu.
Kontingen Banten, Riau, Kalimantan Timur, Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara dan Bali, secara berurut di posisi 4 hingga 10 klasemen sementara.
Baca Juga: Melalui One Fine Day, IFG Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Cerdas Finansial
Sekretaris Jenderal PB Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Regina Lefrandt Vega, menyampaikan apresiasi terhadap semangat kompetisi para atlet judo di ajang ini.
Ia menyebut PON Bela Diri 2025 sebagai momen bersejarah karena untuk pertama kalinya menyatukan berbagai cabang bela diri dalam satu arena kompetisi.
"Ini bukan hanya tentang siapa yang menang, tapi bagaimana setiap daerah menunjukkan kualitas pembinaan dan sportivitasnya," terangnya.
Event ini menjadi tonggak sejarah digelarnya PON Bela Diri 2025 edisi pertama yang digelar di Kudus.
Baca Juga: Boy Warongan dan Gabriella Fernaldi Berkolaborasi di Single Kontemplatif, Belum Boleh Pulang