Dikdispora Akan Lakukan Regrouping SDN 2 Bulungcangkring Kudus, PPDB Kelas Satu Hanya Dapat Dua Siswa

photo author
- Selasa, 23 Juli 2024 | 18:01 WIB
Disdikpora Kabupaten Kudus berencana melakukan regrouping sekolah dasar (SD) minim siswa pada tahun ajaran 2024/2025. Salah satunya SD Negeri 2 Bulungcangkring Kecamatan Jekulo Kudus, yang pada PPDB tahun ini hanya mendapatkan dua siswa. (Foto: Muhammad Thoriq)
Disdikpora Kabupaten Kudus berencana melakukan regrouping sekolah dasar (SD) minim siswa pada tahun ajaran 2024/2025. Salah satunya SD Negeri 2 Bulungcangkring Kecamatan Jekulo Kudus, yang pada PPDB tahun ini hanya mendapatkan dua siswa. (Foto: Muhammad Thoriq)

Sedangkan, ruang kelas 3 dan 4 terpisah gedung, dengan jarak sekitar 300 meter dari bangunan sekolah utama.

Baca Juga: Mau Kredit Mobil dengan Aman dan Nyaman di GIIAS 2024, ACC Beri Tipsnya

"Jadi orangtua tidak mau menyekolahkan anaknya di sini dengan alasan begitu naik kelas 3 dan 4 harus pindah ruang lebih jauh," ungkapnya.

Padahal, SD Negeri 2 Bulungcangkring dulu merupakan sekolah pertama yang ada di wilayah desa setempat.

Sutipah bahkan merupakan salah satu alumni dari sekolah tersebut.

Melihat kondisi sekolah yang minim siswa, pihaknya menyayangkan bila nantinya sekolah itu tidak bisa beroperasi lagi karena jumlah siswa yang semakin sedikit.

Saat ini jumlah guru yang mengajar di SD Negeri 2 Bulungcangkring sebanyak tujuh orang.

Baca Juga: Museum Kretek Kudus Pukau Pengunjung Pameran Keberagaman Koleksi Museum Nusantara di Solo

"Dua guru kelas berstatus PNS, satu guru agama berstatus PNS, seorang guru berstatus PPPK, dan empat lainnya guru honorer," jelasnya.

 

Melihat kondisi tersebut, regrouping atau penggabungan dua sekolah menjadi satu telah diagendakan Disdikpora setempat.

Berdasarkan data di lapangan, ada sejumlah SD yang memiliki jumlah siswa yang sangat minim, salah satunya SD Negeri 2 Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo Kudus.

Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M Hasan Chabibie pun telah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan pendataan terkait sekolah dengan jumlah siswa sedikit.

"Sekolah dengan jumlah siswa sedikit, biasanya diketahui saat masuk pertama sekolah di Bulan Juli-Agustus yang kemudian didata dan diinput ke dapodik, dan dari situ kita akan punya peta," katanya.

Baca Juga: Status Masih Siaga, Gunung Merapi Muntahkan 10 Kali Guguran Awan Panas dalam 6 Jam

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Thoriq

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X