Produksi Padi dan Beras Menurun, Jagung Fluktuatif, Rektor UMK: Perlu Percepatan Kedaulatan Pangan

SENANGSENANG.ID - Produksi padi dan beras di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus mengalami penurunan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan, penurunan produksi padi dan beras terjadi sejak tahun 2021-2023. 

Selain menurunnya produksi padi dan beras, kondisi itu ditambah dengan menyusutnya luas panen yang mencapai hampir 60 hektar.

Baca Juga: Polytron FOX R Limited Edition, Cuma Dibanderol Rp15 Juta Sangarnya Nggak Ketulungan Dab

Sedang di sisi lain produksi jagung, ubi kayu, dan ubi jalar terjadi fluktuatif, tidak stabil terkadang mengalami kenaikan dan penurunan.

Kondisi tersebut patut diperhitungkan terkait dengan isu ketahanan pangan yang juga menjadi persoalan global.

Menanggapi hal itu, Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) Prof Dr Ir Darsono MSi mengungkapkan, sektor ketahanan pangan dewasa ini masih indah untuk didiskusikan.

Baca Juga: Aplikasi Bigo Live akan Diblokir Kominfo Jika Konten Judi Online dan Pornografi Tidak Dihapus

"Tetapi menurut kami jangan hanya indah didiskusikan, namun perlu percepatan kedaulatan pangan," ujarnya.

Pernyataan itu disampaikan Prof Darsono saat menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi nasional, Rabu 21 Agustus 2024 petang. 

Menurutnya, pendekatan pembangunan pertanian ini harus direka ulang dan ditata ulang dalam kerangka agar bisa dilakukan recovery. 

Baca Juga: Masyarakat Sipil Dukung MK, Kawal Putusan UU Pilkada demi Demokrasi Indonesia

"Recovery terhadap semua deplesi (penyusutan) dan semua penurunan (hasil pertanian) yang terjadi baik dari sisi luasan, kuantitas, hingga kualitas hasil pertanian," tutur Prof Darsono.

Provinsi Jawa Tengah, sejatinya memiliki wilayah serta lahan yang subur.